KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan bank syariah dalam mencetak profitabilitas lebih rendah dibandingkan bank konvensional. Sebab, bank syariah menanggung biaya dana atau
cost of fund lebih tinggi yang diiringi dengan peningkatan biaya operasional. Terbukti, rasio profitabilitas atau
return on assets (ROA) bank syariah hanya sebesar 1,23% per Maret 2018. Ini jauh lebih rendah dari rasio RoA bank konvensional sebesar 2,55%. Padahal, kemampuan bank syariah mencetak laba terbilang bagus. Dapat dilihat dari pertumbuhan laba bersih bank syariah sebesar 15,29% menjadi Rp 626 miliar di kuartal I 2018. Hanya saja, pembiayaan cuma naik 6,72% menjadi Rp 190 triliun.
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menuturkan, profitabilitas bank syariah lebih rendah dibandingkan bank konvensional, disebabkan karena biaya operasional yang lebih tinggi. "Selain itu, biaya dana juga relatif lebih tinggi dibandingkan bank kovensional," kata Dhias kepada KONTAN, Senin (4/6). BNI Syariah memprediksi, rasio profitabilitas berada di level 1,4% di kuartal kedua nanti. Rasio ROA ini relatif
flat dibandingkan sebesar 1,48% di periode sama 2017. Dhias menambahkan, rasio profitabilitas pada kuartal II ini akan didorong oleh laba sebesar Rp 200 miliar. Sedangkan total aset diperkirakan sebesar Rp 39 triliun di kuartal II-2018. Untuk mencapai target tersebut, anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI) ini sudah menyiapkan beberapa strategi. Diantaranya, ekspansi pembiayaan pada sektor yang memiliki risiko rendah. Misal, sektor konstruksi infrastruktur, jasa sosial dan jasa dunia usaha. Kemudian, secara intensif menjaga kualitas pembiayaan dengan penerapan
traffic light monitoring system. Selain itu, BNI Syariah juga menjaga kualitas pembiayaan dengan remedial dan
recovery. Strategi lainnya adalah dengan meningkatkan dana murah untuk menghemat beban bagi hasil. Dan, BNI syariah akan meningkatkan efisiensi operasional dan bersinergi dengan induk. John Kosasih, Direktur Utama BCA Syariah mengatakan, banknya akan meningkatkan rasio profitabilitas dengan cara mendorong beberapa segmen bisnis. "Kami juga akan melakukan penghematan biaya operasional dengan baik," terangnya.
Anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini memperkirakan rasio ROA akan berkisar antara 1%–1,5% di tahun ini. BCA Syariah mengharapkan laba dapat tumbuh 20% di tahun ini. Tercatat hingga Maret 2018, laba BCA Syariah telah tumbuh 26,85%
year on year (yoy) menjadi Rp 12,01 miliar, dan pembiayaan bermasalah terjaga pada level 0,53% Indri Tri Handayani, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah menyebutkan, strategi peningkatan profitabilitas di BRI Syariah adalah dengan ekspansi pembiayaan yang diiringi oleh efisiensi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia