JAKARTA. Pangsa pasar perbankan syariah memang lebih mini ketimbang keseluruhan bank umum nasional. Meski begitu, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyatakan, pertumbuhan bisnis perbankan syariah jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan konvensional pada akhir tahun lalu. Menurut Taufik Machrus, Anggota Pengurus Harian DPP Asbisindo, hingga akhir tahun lalu, terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS) dengan 1.973 gerai, 23 Unit Usaha Syariah (UUS) dengan 558 outlet, serta 160 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dengan 413 outlet. "Jadi secara keseluruhan terdapat 194 bank syariah dengan 2.908 outlet," kata Taufik di Jakarta beberapa waktu lalu.Perbankan syariah berhasil tumbuh secara signifikan pada tahun lalu. Pertumbuhan aset mencapai 46,59%, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan aset bank konvensional sebesar 12,04%. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah mencapai 49,92%, jauh lebih tinggi dibanding bank konvensional yang hanya 13,10%. Terakhir, pertumbuhan pembiayaan bank syariah sebesar 47,73%, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit bank konvensional yang hanya 20,17%.Hanya saja, Taufik mengakui market share perbankan syariah masih minim dibandingkan perbankan umum nasional. Hingga akhir tahun lalu, pangsa pasar aset bank syariah baru 4,81% dengan nilai Rp 227,71 triliun. Sedangkan market share DPK bank syariah baru 4,87% dengan nilai Rp 171,7 triliun. Terakhir, market share pembiayaan bank syariah baru 5,63% dari total kredit bank umum nasional dengan nilai sebesar Rp 177,32 triliun."Namun kami optimis perbankan syariah di Indonesia tetap memiliki potensi besar untuk berkembang. Apalagi 88% populasi muslim di kawasan Asia Tenggara ada di Indonesia," pungkas pria yang juga sebagai Sekretaris Perusahaan Bank Syariah Mandiri (BSM) tersebut.
Bank syariah lebih ngebut dari bank konvensional
JAKARTA. Pangsa pasar perbankan syariah memang lebih mini ketimbang keseluruhan bank umum nasional. Meski begitu, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyatakan, pertumbuhan bisnis perbankan syariah jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan konvensional pada akhir tahun lalu. Menurut Taufik Machrus, Anggota Pengurus Harian DPP Asbisindo, hingga akhir tahun lalu, terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS) dengan 1.973 gerai, 23 Unit Usaha Syariah (UUS) dengan 558 outlet, serta 160 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dengan 413 outlet. "Jadi secara keseluruhan terdapat 194 bank syariah dengan 2.908 outlet," kata Taufik di Jakarta beberapa waktu lalu.Perbankan syariah berhasil tumbuh secara signifikan pada tahun lalu. Pertumbuhan aset mencapai 46,59%, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan aset bank konvensional sebesar 12,04%. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah mencapai 49,92%, jauh lebih tinggi dibanding bank konvensional yang hanya 13,10%. Terakhir, pertumbuhan pembiayaan bank syariah sebesar 47,73%, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit bank konvensional yang hanya 20,17%.Hanya saja, Taufik mengakui market share perbankan syariah masih minim dibandingkan perbankan umum nasional. Hingga akhir tahun lalu, pangsa pasar aset bank syariah baru 4,81% dengan nilai Rp 227,71 triliun. Sedangkan market share DPK bank syariah baru 4,87% dengan nilai Rp 171,7 triliun. Terakhir, market share pembiayaan bank syariah baru 5,63% dari total kredit bank umum nasional dengan nilai sebesar Rp 177,32 triliun."Namun kami optimis perbankan syariah di Indonesia tetap memiliki potensi besar untuk berkembang. Apalagi 88% populasi muslim di kawasan Asia Tenggara ada di Indonesia," pungkas pria yang juga sebagai Sekretaris Perusahaan Bank Syariah Mandiri (BSM) tersebut.