Bank Syariah Mandiri catatkan pertumbuhan pembiayaan doubel digit di kuartal I 2019



KONTAN.CO.ID - PURBALINGGA. PT Bank Syariah Mandiri berhasil mencatatkan kinerja yang positif sepanjang kuartal I 2019. Penyaluran pembiayaan perseroan tumbuh dua digit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa mengatakan, pertumbuhan terjadi baik dari sisi pembiayaan korporasi maupun ritel yang memberikan kontribusi masing-masing 35% dan 65%. Pembiayaan tersebut terutama ditopang oleh sektor pendidikan dan kesehatan.

Dia optimis prospek pembiayaan Bank Syariah Mandiri masih akan cerah di kuartal kedua ini. "Untuk prospek, kami lihat pendidikan dan kesehatan masih bagus. Jadi kami akan fokus di dua sektor itu. " kata Putu di Purbalingga, Jumat (3/5).


Pembiayaan konsumer bank juga tumbuh cukup signifikan mencapai 28,9% secara year on year (yoy) terutama didorong oleh pembiayaan kendaraan bermotor dan griya.

Dalam mendorong penyaluran pembiayaan, Bank Syariah Mandiri lebih fokus membidik target pasar individu. Sebab menurut Putu, target pasar seperti itu yang cocok dengan bisnis mereka selaku perbankan syariah. "Individu yang jadi pasar kita adalah yang berusia di atas 35 tahun karena mereka-mereka ini yang sudah mulai memikirkan akhirat. " jelasnya.

Sejalan dengan pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri Syariah juga tumbuh double digit. Hanya saja, Putu tidak merinci detail pertumbuhan tersebut.

Adapun kualitas aset perseroan mengalami perbaikan dimana rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) sudah mendekati 3% di triwulan I 2019, turun dari level 3,8% pada Desember 2018.

Tahun ini, Bank Syariah Mandiri akan menjaga NPF di sekitar 2,5%- 2,75%. Guna mencapai itu, perseroan akan selektif dalam melakukan pembiayaan baru, melakukan penagihan yang kuat dan merestrukturisasi kredit yang sudah bermasalah.

NPF bank ini cukup merata di semua sektor. Namun, yang tertinggi ada di pembiayaan-pembiayaan yang sudah lama salah satunya di sektor pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi