JAKARTA. Ancaman keringnya likuiditas perbankan syariah membuat banyak bankir mengerem ekpansi kredit. "Kami akan lebih hati-hati, tidak sekencang dulu," ujar Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi, kemarin (14/5). Hingga kuartal pertama 2009 ini, BSM mencatat, rasio simpanan terhadap pembiayaan atau financing to deposit ratio (FDR) di level aman, yakni 90%. Sedangkan tingkat tingkat kredit macet atau Non Performing Finance atau (NPF) adalah 2,15%. "Sedangkan posisi pembiayaan kami sampai kuartal satu ini sudah mencapai Rp 13,41 triliun," imbuh Zainal Fanani, Direktur BSM. Yuslam menambahkan, keran kredit bakal mengucur cukup lancar. Pasalnya, saat ini, sudah banyak proposal pembiayaan yang mengantri di BSM. "Kami punya pipeline yang nilainya sudah triliunan. Jika proposal mereka bagus, maka akan kami proses. Rasanya, target tahun ini bisa tercapai," katanya. Proposal yang paling banyak masuk berasal dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Yuslam bilang, selama ini, porsi pembiayaan UMKM di Syariah Mandiri mencapai 60%. "Yang pasti, kami akan genjot kredit konsumer dan retail. Selain itu, untuk antisipasi dampak krisis, kami melakukan efisiensi," terangnya. Bank Syariah Mandiri menargetkan, pertumbuhan kredit sebesar 25% pada tahun ini.
Bank Syariah Mandiri Lebih Selektif Kucurkan Kredit
JAKARTA. Ancaman keringnya likuiditas perbankan syariah membuat banyak bankir mengerem ekpansi kredit. "Kami akan lebih hati-hati, tidak sekencang dulu," ujar Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi, kemarin (14/5). Hingga kuartal pertama 2009 ini, BSM mencatat, rasio simpanan terhadap pembiayaan atau financing to deposit ratio (FDR) di level aman, yakni 90%. Sedangkan tingkat tingkat kredit macet atau Non Performing Finance atau (NPF) adalah 2,15%. "Sedangkan posisi pembiayaan kami sampai kuartal satu ini sudah mencapai Rp 13,41 triliun," imbuh Zainal Fanani, Direktur BSM. Yuslam menambahkan, keran kredit bakal mengucur cukup lancar. Pasalnya, saat ini, sudah banyak proposal pembiayaan yang mengantri di BSM. "Kami punya pipeline yang nilainya sudah triliunan. Jika proposal mereka bagus, maka akan kami proses. Rasanya, target tahun ini bisa tercapai," katanya. Proposal yang paling banyak masuk berasal dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Yuslam bilang, selama ini, porsi pembiayaan UMKM di Syariah Mandiri mencapai 60%. "Yang pasti, kami akan genjot kredit konsumer dan retail. Selain itu, untuk antisipasi dampak krisis, kami melakukan efisiensi," terangnya. Bank Syariah Mandiri menargetkan, pertumbuhan kredit sebesar 25% pada tahun ini.