Bank Syariah Mandiri pastikan rencana IPO di awal tahun 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Syariah mengatakan rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) perseroan bakal terealisasi di awal tahun 2020. Namun, Direktur Keuangan Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menuturkan pada kuartal IV 2019 ini pihaknya akan melakukan road show untuk menjaring calon investor.

Selain itu, di tahun ini Mandiri Syariah juga akan menunjuk perusahaan penjamin emisi (underwriter) untuk memuluskan aksi korporasi tersebut. Lebih lanjut, ia menyebut pihaknya masih menunggu arahan dari induk perusahaan yaitu PT Bank Mandiri Tbk. "Untuk IPO kami sudah lakukan persiapan, yang pasti Bank Mandiri masih akan jadi (pemegang saham) dominan," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/1).

Secara terpisah, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo memastikan rencana IPO anak usaha syariahnya tersebut bakal direalisasikan tahun depan. "BSM (Bank Syariah Mandiri) akan IPO tahun 2020, tahun ini tidak anak usaha lainnya yang mau IPO," singkatnya.


Sementara itu, dalam rencana IPO tersebut pihaknya juga berencana untuk menggaet investor dari asing. Sayangnya, Mandiri Syariah belum menemukan bakal calon investor asing tersebut. "Kemungkinan iya (investor asing). Tapi belum ada, baru pas road show nanti kita cari," terangnya.

Adapun, beberapa pertimbangan perseroan untuk memutuskan rencana IPO di tahun 2020 yakni untuk mempercantik kinerja perusahaan. Saat ini pun menurutnya, dari sisi aset Mandiri Syariah masih cukup besar dengan total aset mencapai Rp 98 triliun per akhir 2018 lalu serta rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing) turun ke bawah 3,5%.

Salah satu kinerja yang bakal ditingkatkan tahun ini yaitu dari sisi profitabilitas atau return on equity (ROE). Catatan Mandiri Syariah, per akhir tahun lalu ROE sudah ada di level 10%.

"Kalau NPF sudah di bawah 3,5%, sebenarnya secara NPF pun di tahun 2018 sudah cocok untuk IPO. Tapi kami mau capai beberapa kinerja, profitabilitas mau kita tingkatkan dari sisi ROE ke belasan persen tahun ini," tuturnya.

Untuk mencapai target tersebut, Mandiri Syariah akan terus menggarap prospek pembiayaan di segmen ritel dan konsumer terutama dari kendaraan bermotor dan perumahan yang potensinya dinilai masih besar dari sisi syariah. Kelak, tahun ini perseroan mematok pertumbuhan secara rata-rata di dua digit.

Disamping itu, aksi korporasi tersebut ditujukan untuk memperkuat bisnis perusahaan sekaligus mempertahankan posisi sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air. Di samping memperkuat struktur permodalan. "Kalau IPO pastinya kami akan punya fresh fund (dana segar), struktur funding menjadi lebih sehat. Dari sisi GCG (good corporate governance) juga lebih baik," tambahnya.

Sekadar informasi saja, merujuk laporan keuangan bulan November 2018 lalu total aset Bank Syariah Mandiri sudah mencapai Rp 93,14 triliun. Jumlah tersebut tercatat mengalami peningkatan sebesar 10,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Kenaikan aset tersebut salah satunya ditopang dari realisasi pembiayaan yang mencapai Rp 66,28 triliun pada November 2018 atau tumbuh 14,02% yoy.

laurentius

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi