JAKARTA. Perbankan syariah menyebut belum tertarik untuk melakukan transaksi di pasar uang antarbank syariah (PUAS) sebagai alternatif penambahan likuditas. Direktur Direktur Bisnis Korporasi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Indra Sugiarto menilai sampai saat ini kondisi likuditas perbankan termasuk bank syariah masih dalam kondisi yang cukup. "Mungkin hal ini juga yang membuat transaksi di PUAS mmenurun dibandingkan tahun lalu atau bulan Januari," kata Indra kepada KONTAN, Sabtu (29/4). Selain itu, Indra menyebut pasar uang syariah tidak dapat dipakai untuk trading sebagaimana terjadi di pasar uang antarbank yang konvensional (PUAB). Artinya, dalam PUAS, bank syariah tidak dapat mengeruk keuntungan lewat transaksi di pasar uang. Lebih lanjut, Indra menjelaskan, rata-rata transaksi PUAS di Bank Muamalat saat ini sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun per bulan.
Bank Syariah masih setengah hati di pasar uang
JAKARTA. Perbankan syariah menyebut belum tertarik untuk melakukan transaksi di pasar uang antarbank syariah (PUAS) sebagai alternatif penambahan likuditas. Direktur Direktur Bisnis Korporasi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Indra Sugiarto menilai sampai saat ini kondisi likuditas perbankan termasuk bank syariah masih dalam kondisi yang cukup. "Mungkin hal ini juga yang membuat transaksi di PUAS mmenurun dibandingkan tahun lalu atau bulan Januari," kata Indra kepada KONTAN, Sabtu (29/4). Selain itu, Indra menyebut pasar uang syariah tidak dapat dipakai untuk trading sebagaimana terjadi di pasar uang antarbank yang konvensional (PUAB). Artinya, dalam PUAS, bank syariah tidak dapat mengeruk keuntungan lewat transaksi di pasar uang. Lebih lanjut, Indra menjelaskan, rata-rata transaksi PUAS di Bank Muamalat saat ini sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun per bulan.