JAKARTA. Perbankan syariah tengah menyusun strategi agar pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) tidak semakin membesar. Bank syariah akan menurunkan NPF melalui restrukturisasi pembiayaan dan menjual aset bermasalah. Semisal, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah akan menekan rasio NPF hingga di bawah 4% pada akhir tahun 2017. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani mengatakan, pihaknya mencatat rasio NPF tinggi atau di level 4,82% di semester I-2017. Anak usaha BRI ini telah menyiapkan langkah menurunkan pembiayaan bermasalah melalui restrukturisasi dan penjualan aset bermasalah. "Penyelesaian NPF dengan restrukturisasi untuk yang masih punya prospek. Bagi yang tidak ada prospek, dilakukan penjualan aset dan litigasi," kata Indri kepada KONTAN, Rabu (26/7).
Bank syariah mengerem laju pembiayaan bermasalah
JAKARTA. Perbankan syariah tengah menyusun strategi agar pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) tidak semakin membesar. Bank syariah akan menurunkan NPF melalui restrukturisasi pembiayaan dan menjual aset bermasalah. Semisal, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah akan menekan rasio NPF hingga di bawah 4% pada akhir tahun 2017. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani mengatakan, pihaknya mencatat rasio NPF tinggi atau di level 4,82% di semester I-2017. Anak usaha BRI ini telah menyiapkan langkah menurunkan pembiayaan bermasalah melalui restrukturisasi dan penjualan aset bermasalah. "Penyelesaian NPF dengan restrukturisasi untuk yang masih punya prospek. Bagi yang tidak ada prospek, dilakukan penjualan aset dan litigasi," kata Indri kepada KONTAN, Rabu (26/7).