JAKARTA. Pembiayaan perbankan syariah ke sektor properti (KPR syariah) tergolong masih kecil. Statistik Bank Indonesia menunjukkan, per September 2010, porsi pembiayaan KPR syariah sekitar Rp 1,2 triliun atau 1,8% dari total pembiayaan bank syariah yang senilai Rp 61 triliun. Kendati masih mini, sejumlah bank syariah makin getol menggarap KPR syariah. Usaha Syariah (UUS) Permata Bank misalnya, hingga akhir kuartal III-2010 menyalurkan pembiayaan Rp 300 miliar. Jumlah tersebut mencapai 75% dari target 2010. "Kekurangan sekitar Rp 100 miliar akan kami kejar pada kuartal IV ini," kata Achmad Permana, Head Permata Bank Syariah, di sela-sela Real Estate Expo 2010 di Jakarta, Sabtu (23/10). Penyaluran pembiayaan rumah Permata Syariah ini terbantu produk baru yang meluncur pertengahan tahun 2009 silam. Produk berkonsep Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) atau sewa beli ini sudah mencatatkan outstanding sekitar Rp 75 miliar. Jumlah itu memang baru seperempat dari total KPR Permata Syariah, tapi trennya terus naik.
Bank syariah pacu KPR syariahnya
JAKARTA. Pembiayaan perbankan syariah ke sektor properti (KPR syariah) tergolong masih kecil. Statistik Bank Indonesia menunjukkan, per September 2010, porsi pembiayaan KPR syariah sekitar Rp 1,2 triliun atau 1,8% dari total pembiayaan bank syariah yang senilai Rp 61 triliun. Kendati masih mini, sejumlah bank syariah makin getol menggarap KPR syariah. Usaha Syariah (UUS) Permata Bank misalnya, hingga akhir kuartal III-2010 menyalurkan pembiayaan Rp 300 miliar. Jumlah tersebut mencapai 75% dari target 2010. "Kekurangan sekitar Rp 100 miliar akan kami kejar pada kuartal IV ini," kata Achmad Permana, Head Permata Bank Syariah, di sela-sela Real Estate Expo 2010 di Jakarta, Sabtu (23/10). Penyaluran pembiayaan rumah Permata Syariah ini terbantu produk baru yang meluncur pertengahan tahun 2009 silam. Produk berkonsep Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) atau sewa beli ini sudah mencatatkan outstanding sekitar Rp 75 miliar. Jumlah itu memang baru seperempat dari total KPR Permata Syariah, tapi trennya terus naik.