JAKARTA. Perbankan syariah memilih mendirikan kantor delivery channel untuk menyiasati aturan pembukaan kantor bank berdasarkan modal inti. Opsi ini menjadi pilihian, lantaran Bank Indonesia (BI) tidak mewajibkan bank syariah memperkuat modal jika ingin memperluas jaringan dengan cara tersebut. Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Edy Setiadi, menyampaikan bank syariah bisa membuka kantor mengikuti induknya (office channeling) tanpa harus menyisihkan modal inti. "Tapi saat ini delivery channel hanya bisa melayani dana pihak ketiga (DPK). Produk pembiayaan dan gadai emas tidak bisa diberikan. Kedepan, kami akan membuat ketentuan untuk menambahkan layanan," jelas Edy, Rabu (10/4). Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah, Acep R. Jayaprawira, menyampaikan, biaya investasi office channeling lebih murah 70% - 80% dibandingkan membuka kantor cabang sendiri. "Jadi kami memanfaatkan outlet BNI induk untuk memperluas jaringan kami. Lebih efisien dan pasarnya juga sudah jelas," kata Acep. Catatan saja, biaya mendirikan cabang mencapai Rp 1 miliar per kantor.
Bank syariah pilih office channeling
JAKARTA. Perbankan syariah memilih mendirikan kantor delivery channel untuk menyiasati aturan pembukaan kantor bank berdasarkan modal inti. Opsi ini menjadi pilihian, lantaran Bank Indonesia (BI) tidak mewajibkan bank syariah memperkuat modal jika ingin memperluas jaringan dengan cara tersebut. Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Edy Setiadi, menyampaikan bank syariah bisa membuka kantor mengikuti induknya (office channeling) tanpa harus menyisihkan modal inti. "Tapi saat ini delivery channel hanya bisa melayani dana pihak ketiga (DPK). Produk pembiayaan dan gadai emas tidak bisa diberikan. Kedepan, kami akan membuat ketentuan untuk menambahkan layanan," jelas Edy, Rabu (10/4). Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah, Acep R. Jayaprawira, menyampaikan, biaya investasi office channeling lebih murah 70% - 80% dibandingkan membuka kantor cabang sendiri. "Jadi kami memanfaatkan outlet BNI induk untuk memperluas jaringan kami. Lebih efisien dan pasarnya juga sudah jelas," kata Acep. Catatan saja, biaya mendirikan cabang mencapai Rp 1 miliar per kantor.