JAKARTA. Langkah bank konvensional memangkas bunga simpanan berimbas ke bank syariah. Para bankir syariah mulai menggunting nisbah bagi hasil buat nasabah simpanan. Pemangkasan tidak hanya terjadi terhadap nisbah simpanan khusus, tetapi juga untuk nisbah konter.Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank syariah yang agresif memangkas nisbah bagi hasil. Per Oktober, nisbah untuk simpanan konter berkisar 6,3% - 7,4%, lebih rendah dibanding nisbah periode Agustus-September yang masih berada di kisaran 7% - 8%. Adapun nisbah khusus, saat ini berkisar 8% hingga 8,5%, turun dari bulan lalu yang masih berada pada kisaran 9% - 9,5%.Manajemen BSM beralasan, kondisi likuiditas saat ini sudah sangat membaik. "Jadi, jika besaran nisbah tidak dipangkas, cost of fund bank akan tetap besar," ujar Tutuy Guntara, Kepala Divisi Treasury International Banking BSM, (27/10).Bank yang tidak kalah gencar memangkas nisbah adalah Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah). Saat ini nisbah khusus BRI Syariah sebesar 8,25%. "Kami memang agresif memangkas bagi hasil karena uang yang mampir ke BRI Syariah semakin besar," ujar Presiden Direktur BRI Syariah, Ventje Raharjo, Rabu (28/10). Untuk nisbah konter, BRI menawarkan bagi hasil antara 6% hingga 7%.Seakan tak mau rugi, Bank Mega Syariah (BMS) juga melakukan hal yang sama. Ani Murdiati, Direktur Bisnis BMS menuturkan, nisbah BMS mengikuti mekanisme pasar. "Saat ini sudah menjadi 8,25%, seperti yang lain. Kami memangkas nisbah dari semula 9%," ujar Ani.Cenderung stabilMeski nisbah bank syariah sudah menyusut, para bankir mengaku tak ditinggalkan nasabah. Loyalitas tersebut tercermin dari jumlah dana pihak ketiga perbankan syariah saat ini. "DPK justru mengalir secara normal, kendati jika dihitung secara bulanan DPK tumbuh sedikit," jelas Tutuy.
Bank Syariah Potong Nisbah Bagi Hasil
JAKARTA. Langkah bank konvensional memangkas bunga simpanan berimbas ke bank syariah. Para bankir syariah mulai menggunting nisbah bagi hasil buat nasabah simpanan. Pemangkasan tidak hanya terjadi terhadap nisbah simpanan khusus, tetapi juga untuk nisbah konter.Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank syariah yang agresif memangkas nisbah bagi hasil. Per Oktober, nisbah untuk simpanan konter berkisar 6,3% - 7,4%, lebih rendah dibanding nisbah periode Agustus-September yang masih berada di kisaran 7% - 8%. Adapun nisbah khusus, saat ini berkisar 8% hingga 8,5%, turun dari bulan lalu yang masih berada pada kisaran 9% - 9,5%.Manajemen BSM beralasan, kondisi likuiditas saat ini sudah sangat membaik. "Jadi, jika besaran nisbah tidak dipangkas, cost of fund bank akan tetap besar," ujar Tutuy Guntara, Kepala Divisi Treasury International Banking BSM, (27/10).Bank yang tidak kalah gencar memangkas nisbah adalah Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah). Saat ini nisbah khusus BRI Syariah sebesar 8,25%. "Kami memang agresif memangkas bagi hasil karena uang yang mampir ke BRI Syariah semakin besar," ujar Presiden Direktur BRI Syariah, Ventje Raharjo, Rabu (28/10). Untuk nisbah konter, BRI menawarkan bagi hasil antara 6% hingga 7%.Seakan tak mau rugi, Bank Mega Syariah (BMS) juga melakukan hal yang sama. Ani Murdiati, Direktur Bisnis BMS menuturkan, nisbah BMS mengikuti mekanisme pasar. "Saat ini sudah menjadi 8,25%, seperti yang lain. Kami memangkas nisbah dari semula 9%," ujar Ani.Cenderung stabilMeski nisbah bank syariah sudah menyusut, para bankir mengaku tak ditinggalkan nasabah. Loyalitas tersebut tercermin dari jumlah dana pihak ketiga perbankan syariah saat ini. "DPK justru mengalir secara normal, kendati jika dihitung secara bulanan DPK tumbuh sedikit," jelas Tutuy.