Bank Tabungan Negara (BBTN) tengah getol menambah modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas yang masih ketat membuat PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus terus mencari strategi menambah modalnya. Hingga akhir 2019, sejumlah aksi penambahan modal telah disiapkan perseroan.

Direktur Keuangan & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, untuk memenuhi retrospektif modal di awal 2020 perseroan akan mengumpulkan dana anorganik melalui penerbitan junior global bond dengan kisaran Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun.

Baca Juga: Siap spin off, UUS BTN akan dimerger dengan bank syariah anak BUMN


Selain itu, bank dengan bisnis inti di segmen pembiayaan perumahan ini juga akan mendapatkan pinjaman dari PT Sarana Multigriya Finance senilai Rp 3 triliun dengan tenor lima tahun hingga tujuh tahun.

"Aksi permodalan melalui subdebt diperlukan untuk melanjutkan kontribusi BTN pada program sejuta rumah dan tambahan likuiditas di saat kondisi likuiditas ketat perbankan masih berlanjut," jelasnya.

Selain itu, perseroan juga berniat untuk menghimpun pendanaan via sekuritisasi aset. Nixon bilang sekuritisasi aset akan jadi alternatif sumber pendanaan untuk meningkatkan kapasitas BTN dalam pemberian kredit baru.

Baca Juga: BTN butuh Rp 5 triliun untuk spin off UUS

Rasio kecukupan modal BTN per semester 1-2019 lalu memang tercatat melandai 43 bps dari 17,42% pada semester 1-2018 menjadi 16,99 pada semester 1-2019. Pun likuditas perseroan pada periode yang sama tercatat makin mengetat.

Pada semester 1/2018 loan to deposit ration (LDR) perseroan sebesar 111,46%, sementara pada semester 1/2019 menjadi 114,24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli