Bank targetkan pendapatan bunga naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lewat Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mencatatkan total pendapatan bunga bank mencapai Rp 717,66 triliun diu akhir 2017.  Jumlah tersebut tumbuh tipis secara tahunan atau year on year (yoy) yakni 5,31% bila dibanding capaian 2016 Rp 681,46 triliun.

Bila dirinci, dari jumlah tersebut pendapatan bunga dari kredit yang diberikan naik lebih tipis sebesar 2,14% yoy menjadi Rp 484,48 triliun. Alhasil, jumlah pendapatan bunga bersih bank konvensional mencapai Rp 358,1 triliun atau naik 4,45% secara yoy.

Kendati secara industri tumbuh tipis, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk justru mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga kredit mencapai 12,48% yoy menjadi sebesar Rp 17,38 triliun.Total pendapatan bunga bersih perseroan ini pun juga naik 14,45% secara yoy menjadi Rp 9,44 triliun.


Direktur Risiko, Strategi dan Kepatuhan BTN, Mahelan Prabantarikso optimistis, tahun ini, pihaknya dapat memupuk pendapatan bunga lebih besar dibandingkan tahun lalu yakni di atas 20%. "Tahun 2018, BTN menargetkan pertumbuhan pendapatan bunga di atas 20% seiring dengan rencana pertumbuhan kredit 22%-24%, jauh lebih tinggi dibandingkan industri," katanya, Senin (26/2).

Menurut Mahelan, mayoritas perolehan pendapatan bunga tahun lalu ditopang oleh realisasi program sejuta rumah. Hingga Desember 2017, BTN mengucurkan pembiayaan sebanyak 667.312 unit rumah. Dukungan Bank BTN tersebut terdiri atas penyaluran kredit perumahan subsidi untuk 481.329 unit rumah atau setara Rp 34,16 triliun dan kredit perumahan non-subsidi untuk 185.983 unit rumah senilai Rp 37,37 triliun.

Sementara untuk tahun ini, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan kredit perumahan kepada 750.000 unit rumah terkait program pemerintah tersebut. Pendapatan non bunga

Catatan saja, tahun lalu, BTN membukukan realisasi  penyaluran kredit sebesar Rp 198,99 triliun. Jumlah tersebut naik secara tahunan 21,01%. Mahelan menjelaskan, guna memupuk pendapatan bunga yang lebih tebal, pihaknya memperbaiki kualitas kredit yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pendapatan.

Cara lain untuk menggenjot laba yakni dengan mendorong perolehan fee based income atau pendapatan non-bunga.

Asal tahu saja, tahun lalu, fee based income BTN tumbuh sebesar 25,93% secara yoy. Tahun ini, BTN mematok dapat menggenjot fee based income hingga 35% dibandingkan pencapaian tahun lalu.

Adapun PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) tahun ini menargetkan pendapatan bunga mampu  tumbuh 10%. Direktur Keuangan Bank DKI, Sigit Prastowo menjelaskan, target tersebut sesuai dengan potensi pertumbuhan kredit tahun ini yang diperkirakan akan tumbuh di kisaran 12%. "Tahun ini penopang kredit masih Bank DKI akan disumbang dari kredit segmen usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM), terutama ke pedagang pasar di Jakarta," kata Sigit, Senin (26/2).

Sebagai informasi, merujuk pada laporan keuangan (unaudited) per Desember 2017, Bank DKI mencatat perolehan pendapatan bunga mencapai Rp 3,97 triliun atau tumbuh 8,25% yoy.

Pendapatan bunga ditopang dari kenaikan kredit yang tumbuh 9,59% yoy menjadi Rp 23,07 triliun di 2017. Sementara dari sisi laba, Bank DKI mencatatkan kenaikan 11,5% menjadi Rp 719,26 miliar di 2017. Bank DKI juga menargetkan tahun ini, fee based income bisa naik 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat