KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar terus berupaya mempercantik kinerja dengan menekan kredit macet atau non performing loan (NPL). Salah satunya dengan melakukan hapus buku atau write off kredit bermasalah. Bank Negara Indonesia (BNI) contohnya, total kredit yang dihapus buku mencapai Rp 8,73 triliun di 2017. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 3,01 triliun. Imbasnya, rasio NPL BNI pun menciut dari 3% menjadi 2,3% di akhir tahun 2017. Sementara dari sisi rasio pengembalian atau recovery rate menurun dari 49,7% menjadi hanya 25,4%. Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan kendati recovery rate menurun, nilai kredit yang diselamatkan meningkat 48% menjadi Rp 2,22 triliun. "Tahun 2018, kami target recovery dapat tumbuh dua digit," kata Rico.
Bank targetkan recovery rate NPL naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar terus berupaya mempercantik kinerja dengan menekan kredit macet atau non performing loan (NPL). Salah satunya dengan melakukan hapus buku atau write off kredit bermasalah. Bank Negara Indonesia (BNI) contohnya, total kredit yang dihapus buku mencapai Rp 8,73 triliun di 2017. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 3,01 triliun. Imbasnya, rasio NPL BNI pun menciut dari 3% menjadi 2,3% di akhir tahun 2017. Sementara dari sisi rasio pengembalian atau recovery rate menurun dari 49,7% menjadi hanya 25,4%. Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan kendati recovery rate menurun, nilai kredit yang diselamatkan meningkat 48% menjadi Rp 2,22 triliun. "Tahun 2018, kami target recovery dapat tumbuh dua digit," kata Rico.