KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumer hingga kini masih menjadi tulang punggung perbankan dalam menggeber penyaluran kredit. Tercatat per November 2017, penyaluran kredit konsumer tumbuh paling tinggi yakni sebesar 10,2%. Seiring pertumbuhan kredit yang pesat, perbankan pun mampu menjaga besaran kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kredit ini. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, berupaya menjaga NPL khususnya segmen kredit konsumer. Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan, BRI memiliki strategi memitigasi kredit bermasalah. Contohnya lewat scoring yang baik sehingga lebih hati-hati dalam pemberian kredit. Menurutnya, rasio NPL gross BRI pada kredit konsumer trennya menurun. Saat ini, NPL gross kredit tersebut tercatat sebesar 1,05%. Hal ini berkat perbaikan NPL kredit pemilikan rumah (KPR).
Bank tekan kredit macet sektor konsumer
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumer hingga kini masih menjadi tulang punggung perbankan dalam menggeber penyaluran kredit. Tercatat per November 2017, penyaluran kredit konsumer tumbuh paling tinggi yakni sebesar 10,2%. Seiring pertumbuhan kredit yang pesat, perbankan pun mampu menjaga besaran kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kredit ini. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, berupaya menjaga NPL khususnya segmen kredit konsumer. Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan, BRI memiliki strategi memitigasi kredit bermasalah. Contohnya lewat scoring yang baik sehingga lebih hati-hati dalam pemberian kredit. Menurutnya, rasio NPL gross BRI pada kredit konsumer trennya menurun. Saat ini, NPL gross kredit tersebut tercatat sebesar 1,05%. Hal ini berkat perbaikan NPL kredit pemilikan rumah (KPR).