Bank tekan kredit macet sektor konsumer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumer hingga kini masih menjadi tulang punggung perbankan dalam menggeber penyaluran kredit. Tercatat per November 2017, penyaluran kredit konsumer tumbuh paling tinggi yakni sebesar 10,2%. Seiring pertumbuhan kredit yang pesat, perbankan pun mampu menjaga besaran kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kredit ini.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, berupaya menjaga NPL khususnya segmen kredit konsumer. Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan, BRI memiliki strategi memitigasi kredit bermasalah. Contohnya lewat scoring yang baik sehingga lebih hati-hati dalam pemberian kredit.

Menurutnya, rasio NPL gross BRI pada kredit konsumer trennya menurun. Saat ini, NPL gross kredit tersebut tercatat sebesar 1,05%. Hal ini berkat perbaikan NPL kredit pemilikan rumah (KPR).


Kredit konsumer yang memiliki NPL paling tinggi ada di segmen kartu kredit, yakni 2,8%. Kendati demikian, total penyaluran pembiayaan kartu kredit BRI masih mini jika dibandingkan kredit konsumer lain sehingga tidak terlalu mempengaruhi NPL kredit secara keseluruhan.

Kata Handayani, BRI juga mempunyai platform collection yang baik sehingga penagihan berjalan lancar. "Sistem collection sudah kami perbaharui, agar dapat memitigasi risiko kredit bermasalah," imbuhnya, Selasa (30/1).

Demikian juga dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Segmen kredit konsumer menjadi salah satu kontributor dalam perbaikan kualitas kredit BTN secara keseluruhan.

Tahun ini, kami berharap NPL kredit konsumer bisa terjaga di bawah 3%, tutur Budi Satria, Direktur BTN, kepada KONTAN, Selasa (30/1).

Budi menambahkan, hingga akhir kuartal III 2017, NPL kredit konsumer BTN tercatat 2,69%. Secara umum kualitas kredit BTN pada kuartal III 2017 membaik. Itu ditunjukkan dari rasio kredit macet yang sebesar 3,07%.

Namun tidak semua bank membukukan tren perbaikan NPL kredit konsumer. Semisal Bank CIMB Niaga. Rasio NPL kredit konsumer bank ini naik dari 2,6% menjadi 3% di 2017. "Selalu ada up and down di tiap kuartal. Namun kami mengawasi secara ketat dan sejauh ini masih terjaga," ujar Lani Darmawan, Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati