ROMA. Ketika berada di tepi jurang resesi, Italia juga harus berkutat melawan kondisi perbankan yang sakit. Sabtu lalu (26/1), bank sentral Italia (BOI) menyetujui permintaan dana talangan (bailout) sebesar € 3,9 miliar atau sekitar US$ 5,3 miliar dari Banca Monte dei Paschi di Siena SpA.Monte Paschi, bank terbesar ketiga di Italia, menderita rugi transaksi derivatif € 720 juta. Setelah membahas prospek kelayakan dan stabilitas modal bank ini, empat anggota dewan BOI yang diketuai Gubernur Ignazio Visco, setuju memberi bailout. Di bawah skema tersebut, bank ini akan merilis obligasi sebesar € 3,9 miliar yang akan dibeli oleh Kementerian Keuangan Italia. Dana bantuan ini juga untuk merestrukturisasi bantuan sebelumnya yang sebesar € 1,9 miliar.Bank ini kelak akan membayar kupon obligasi tersebut sebesar 9%. Kupon akan naik 0,5% setiap dua tahun hingga mencapai level 15%. Sebagai bagian dari skema bailout, pemegang saham Monte Paschi bersedia menyuntikkan modal dua kali sebesar € 6,5 miliar dalam lima tahun.Menunggu MontiNamun, tak semudah itu Monte Paschi mendapatkan bantuan. Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Italia, Mario Monti mengatakan akan mengecek buku keuangan Monte Paschi dari berbagai sisi. "Ini merupakan pinjaman pada masyarakat pembayar pajak, dengan bunga yang tinggi," kata Monti di Davos, Swiss. Monti harus mempertimbangkan betul karena bantuan itu bisa berujung pada nasionalisasi bank tersebut. Ketika Monte Paschi gagal bayar, pemerintah akan mendapatkan saham bank sakit.Chairman Monte Paschi, Alessandro Profumo mengatakan, bank berada dalam kendali yang aman. Kasus ini terkuak setelah beredar kabar, Monte Paschi merugi derivatif dalam transaksi dengan Deutsche Bank AG pada tahun 2008. Transaksi itu terkait Proyek Santorini. Namun, pada 23 Januari lalu, bank ini mengaku menemukan kerugian pada tiga transaksi derivatif, yaitu Santorini, Alexandria, dan Nota Italia.Proyek Santorini buatan Deutsche Bank dibiayai dari dana pinjaman sebesar € 1,5 miliar. Proyek itu digunakan Monte Paschi untuk memitigasi kerugian derivatif sebesar € 367 juta yang juga berasal dari Deutsche Bank. Monte Paschi juga merugi transaksi derivatif dengan Nomura Holdings Inc yang menyebabkan pendapatannya tergerus € 220 juta.Tak hanya BOI yang sibuk mengembalikan reputasi, kejaksaan Italia kini ikut menyelidiki kasus tersebut terkait dugaan adanya penipuan dan penyuapan.
Bank Terbesar Ketiga di Italia Meminta Bailout
ROMA. Ketika berada di tepi jurang resesi, Italia juga harus berkutat melawan kondisi perbankan yang sakit. Sabtu lalu (26/1), bank sentral Italia (BOI) menyetujui permintaan dana talangan (bailout) sebesar € 3,9 miliar atau sekitar US$ 5,3 miliar dari Banca Monte dei Paschi di Siena SpA.Monte Paschi, bank terbesar ketiga di Italia, menderita rugi transaksi derivatif € 720 juta. Setelah membahas prospek kelayakan dan stabilitas modal bank ini, empat anggota dewan BOI yang diketuai Gubernur Ignazio Visco, setuju memberi bailout. Di bawah skema tersebut, bank ini akan merilis obligasi sebesar € 3,9 miliar yang akan dibeli oleh Kementerian Keuangan Italia. Dana bantuan ini juga untuk merestrukturisasi bantuan sebelumnya yang sebesar € 1,9 miliar.Bank ini kelak akan membayar kupon obligasi tersebut sebesar 9%. Kupon akan naik 0,5% setiap dua tahun hingga mencapai level 15%. Sebagai bagian dari skema bailout, pemegang saham Monte Paschi bersedia menyuntikkan modal dua kali sebesar € 6,5 miliar dalam lima tahun.Menunggu MontiNamun, tak semudah itu Monte Paschi mendapatkan bantuan. Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Italia, Mario Monti mengatakan akan mengecek buku keuangan Monte Paschi dari berbagai sisi. "Ini merupakan pinjaman pada masyarakat pembayar pajak, dengan bunga yang tinggi," kata Monti di Davos, Swiss. Monti harus mempertimbangkan betul karena bantuan itu bisa berujung pada nasionalisasi bank tersebut. Ketika Monte Paschi gagal bayar, pemerintah akan mendapatkan saham bank sakit.Chairman Monte Paschi, Alessandro Profumo mengatakan, bank berada dalam kendali yang aman. Kasus ini terkuak setelah beredar kabar, Monte Paschi merugi derivatif dalam transaksi dengan Deutsche Bank AG pada tahun 2008. Transaksi itu terkait Proyek Santorini. Namun, pada 23 Januari lalu, bank ini mengaku menemukan kerugian pada tiga transaksi derivatif, yaitu Santorini, Alexandria, dan Nota Italia.Proyek Santorini buatan Deutsche Bank dibiayai dari dana pinjaman sebesar € 1,5 miliar. Proyek itu digunakan Monte Paschi untuk memitigasi kerugian derivatif sebesar € 367 juta yang juga berasal dari Deutsche Bank. Monte Paschi juga merugi transaksi derivatif dengan Nomura Holdings Inc yang menyebabkan pendapatannya tergerus € 220 juta.Tak hanya BOI yang sibuk mengembalikan reputasi, kejaksaan Italia kini ikut menyelidiki kasus tersebut terkait dugaan adanya penipuan dan penyuapan.