JAKARTA. Ketakutan terulangnya kembali krisis ekonomi mendorong perbankan memupuk valuta asing (valas) lebih banyak dari biasa. Belajar dari masa lalu, bank kerap kekeringan valas, ketika badai krisis menghebat Apalagi, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rasio intermediasi valas perbankan sudah mencapai 91,62%. Pada kuartal I-2012, perbankan menyalurkan kredit valas Rp 371,72 triliun atau tumbuh 30,73% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun dana pihak ketiga (DPK) valas tumbuh 11,9% menjadi Rp 405,74 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini mengatakan, dalam menjaga likuiditas valas, pihaknya menyiapkan berbagai strategi. Seperti meminjam valas dari bank di luar negeri, menampung sumber dana valas, penempatan dana jangka pendek di rekening nostro dan instrumen likuid lain.
Bank terus memupuk valas
JAKARTA. Ketakutan terulangnya kembali krisis ekonomi mendorong perbankan memupuk valuta asing (valas) lebih banyak dari biasa. Belajar dari masa lalu, bank kerap kekeringan valas, ketika badai krisis menghebat Apalagi, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rasio intermediasi valas perbankan sudah mencapai 91,62%. Pada kuartal I-2012, perbankan menyalurkan kredit valas Rp 371,72 triliun atau tumbuh 30,73% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun dana pihak ketiga (DPK) valas tumbuh 11,9% menjadi Rp 405,74 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini mengatakan, dalam menjaga likuiditas valas, pihaknya menyiapkan berbagai strategi. Seperti meminjam valas dari bank di luar negeri, menampung sumber dana valas, penempatan dana jangka pendek di rekening nostro dan instrumen likuid lain.