JAKARTA. Perbankan berupaya meningkatkan komposisi dana murah untuk memperkuat likuiditas pada tahun ini. Di sisi lain, bank memilih menahan pertumbuhan deposito alias dana mahal. Salah satu bank yang bakal mengerek dana murah pada tahun ini adalah Bank Internasional Indonesia (BII). Pada akhir 2013, dana pihak ketiga (DPK) di brankas BII meningkat 25% menjadi Rp 107,2 triliun. Perinciannya, tabungan tumbuh 32% menjadi Rp 24,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,7 triliun, sedangkan simpanan deposito meningkat 24% dari sebelumnya Rp 52,4 triliun menjadi Rp 64,8 triliun. "Ini merupakan bagian dari strategi DPK BII untuk lebih mengarah kepada dana murah. Pada akhir tahun lalu, porsi deposito kami telah menurun menjadi sekitar 60% dari total DPK," kata Lani Darmawan, Direktur Ritel BII. Dus, pada tahun ini, BII berharap porsi dana murah bisa naik lagi di kisaran 1% hingga 2% menjadi 41% hingga 42% terhadap DPK.
Bank terus mengerek porsi dana murah
JAKARTA. Perbankan berupaya meningkatkan komposisi dana murah untuk memperkuat likuiditas pada tahun ini. Di sisi lain, bank memilih menahan pertumbuhan deposito alias dana mahal. Salah satu bank yang bakal mengerek dana murah pada tahun ini adalah Bank Internasional Indonesia (BII). Pada akhir 2013, dana pihak ketiga (DPK) di brankas BII meningkat 25% menjadi Rp 107,2 triliun. Perinciannya, tabungan tumbuh 32% menjadi Rp 24,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,7 triliun, sedangkan simpanan deposito meningkat 24% dari sebelumnya Rp 52,4 triliun menjadi Rp 64,8 triliun. "Ini merupakan bagian dari strategi DPK BII untuk lebih mengarah kepada dana murah. Pada akhir tahun lalu, porsi deposito kami telah menurun menjadi sekitar 60% dari total DPK," kata Lani Darmawan, Direktur Ritel BII. Dus, pada tahun ini, BII berharap porsi dana murah bisa naik lagi di kisaran 1% hingga 2% menjadi 41% hingga 42% terhadap DPK.