Bank ubah komposisi kredit di semester II 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati semester II 2018 perbankan mulai menyusun ulang strategi pengembangan bisnis perseroan. Hal ini dilakukan bank untuk dapat mengincar pertumbuhan kredit sesuai target awal tahun.

Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang mengatakan akan lebih fokus menyalurkan kredit ke segmen korporasi. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo beranggapan saat ini sektor korporasi tumbuh lebih cepat serta lebih stabil ketimbang segmen lain.

Tiko, sapaan akrab Kartika menambahkan sampai dengan mendekati akhir kuartal II 2018 pertumbuhan sektor korporasi di Mandiri sudah mencapai 15%. "Kami merubah alokasi segmen, pertumbuhan kredit tetep 11% sampai 13% (target). Tapi kita geser ke banyak korporasi, pertumbuhannya lebih baik selama di kuartal I 2018," ujarnya (8/6).


Lebih mengerucut, bank berlogo pita emas ini menyebut akan menyasar beberapa sektor korporasi utamanya infrastruktur, perkebunan, telekomunikasi, properti dan pertambangan. Khusus untuk sektor pertambangan, pihaknya lebih menyasar ke sektor yang masih bertumbuh seperti tambang emas, tambang perak serta minyak dan gas.

Sebagai catatan saja, sampai dengan akhir April 2018 pertumbuhan kredit Bank Mandiri cenderung masih tipis sebesar 5,56% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 617,68 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 585,11 triliun. Sedikit berbeda, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menuturkan masih akan menjaga komposisi kreditnya saat ini hingga akhir tahun.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menyebut saat ini mayoritas kredit perseroan masih didominasi kredit konsumtif sebesar 57% dari total kredit.

Sementara sisanya sebanyak 43% masuk ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan korporasi. Meski begitu, pihaknya menyebut di Semester II 2018 perseroan bakal lebih selektif masuk ke sektor korporasi.

Menurut Ferdian, beberapa sektor korporasi yang akan jadi sasaran antara lain hanya proyek infrastruktur di Jawa Timur, Rumah Sakit Pemerintah Daerah, Universitas di Jawa Timur dan pembangunan jalan tol. "Bank Jatim untuk segmen kredit masih tetap, untuk kredit korporasi kami lebih selektif hanya proyek di Jatim saja," tuturnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/6).

Adapun, target pertumbuhan kredit secara total perseroan masih sama yakni 10,65% di akhir tahun 2018. Sebagai tambahan infromasi, sampai dengan akhir Mei 2018 bank bersandi emiten bursa BJTM ini membukukan realisasi kredit mencapai Rp 31,13 triliun. Bila dibandingkan dengan pencapaian pada bulan yang sama tahun lalu sebesar Rp 29,26 triliun, jumlah tersebut hanya tumbuh satu digit sebesar 6,49% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat