JAKARTA. Bank UOB Indonesia memilih berhati-hati dalam menyusun proyeksi pertumbuhan bisnis tahun ini. Situasi ekonomi nasional yang belum meyakinkan menyebabkan bank ini tidak terlalu agresif. Bank UOB Indonesia memproyeksikan, total aset mereka tumbuh sekitar 7%-8% pada tahun ini. Adapun pertumbuhan kredit 15% hingga 16%. "Terakhir, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan 18% pada tahun ini," kata Safrullah Hadi Saleh, Direktur Keuangan dan Korporasi Bank UOB Indonesia, kepada KONTAN, Minggu (6/4). Proyeksi Bank UOB telah tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini. Bank UOB tak akan terlalu ekspansif dalam penyaluran kredit agar kondisi likuiditas tetap terjaga. "Tahun ini kami berupaya agar loan deposit ratio (LDR) terjaga di level 94%," ujar Safrullah.
Bank UOB mematok target konservatif
JAKARTA. Bank UOB Indonesia memilih berhati-hati dalam menyusun proyeksi pertumbuhan bisnis tahun ini. Situasi ekonomi nasional yang belum meyakinkan menyebabkan bank ini tidak terlalu agresif. Bank UOB Indonesia memproyeksikan, total aset mereka tumbuh sekitar 7%-8% pada tahun ini. Adapun pertumbuhan kredit 15% hingga 16%. "Terakhir, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan 18% pada tahun ini," kata Safrullah Hadi Saleh, Direktur Keuangan dan Korporasi Bank UOB Indonesia, kepada KONTAN, Minggu (6/4). Proyeksi Bank UOB telah tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini. Bank UOB tak akan terlalu ekspansif dalam penyaluran kredit agar kondisi likuiditas tetap terjaga. "Tahun ini kami berupaya agar loan deposit ratio (LDR) terjaga di level 94%," ujar Safrullah.