JAKARTA. September mendatang, Bank Victoria Internasional berencana melaksanakan pelepasan saham baru (right issue) senilai Rp 250 milliar. Bank Victoria juga berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 200 milliar pada Desember 2010. Dana dari hasil aksi korporasi ini nantinya akan digunakan untuk memperkuat permodalan Bank Victoria.Direktur Utama Bank Victoria Daroel Aboebakar mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemenuhan administrasi dan beauty contest terhadap underwriter (penjamin emisi) dan profesi penunjang lainnya. "Kami sedang melakukan pemilihan terhadap selling agency dan underwriter. September ini, kami akan realisasikan rights issue," ujarnya. Namun, ia belum bersedia menyebutkan berapa jumlah underwriter yang akan ditunjuk untuk melaksanakan hajatan tersebut.Daroel mengatakan pihaknya memilih right issue lebih dahulu ketimbang obligasi karena pihaknya ingin mendapat tambahan modal terlebih dahuludari pemegang saham lama. "Kami akan lebih dahulukan mereka," tambahnya. Per Juni 2010, pemegang saham Bank Victoria adalah PT Victoria Sekuritas 43,73%, PT Suryayudha Investindo Cipta 7,09%, PT Nata Patindo 4,34%. Sisanya, Trans Universal Holding Ltd 17,15% dan masyarakat 27,7%. Victoria sudah menuangkan rencana rights issue dan penerbitan obligasi tersebut dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Victoria akan rights issue Rp 250 miliar
JAKARTA. September mendatang, Bank Victoria Internasional berencana melaksanakan pelepasan saham baru (right issue) senilai Rp 250 milliar. Bank Victoria juga berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 200 milliar pada Desember 2010. Dana dari hasil aksi korporasi ini nantinya akan digunakan untuk memperkuat permodalan Bank Victoria.Direktur Utama Bank Victoria Daroel Aboebakar mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemenuhan administrasi dan beauty contest terhadap underwriter (penjamin emisi) dan profesi penunjang lainnya. "Kami sedang melakukan pemilihan terhadap selling agency dan underwriter. September ini, kami akan realisasikan rights issue," ujarnya. Namun, ia belum bersedia menyebutkan berapa jumlah underwriter yang akan ditunjuk untuk melaksanakan hajatan tersebut.Daroel mengatakan pihaknya memilih right issue lebih dahulu ketimbang obligasi karena pihaknya ingin mendapat tambahan modal terlebih dahuludari pemegang saham lama. "Kami akan lebih dahulukan mereka," tambahnya. Per Juni 2010, pemegang saham Bank Victoria adalah PT Victoria Sekuritas 43,73%, PT Suryayudha Investindo Cipta 7,09%, PT Nata Patindo 4,34%. Sisanya, Trans Universal Holding Ltd 17,15% dan masyarakat 27,7%. Victoria sudah menuangkan rencana rights issue dan penerbitan obligasi tersebut dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
