KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Victoria (BVIC) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau
rights issue untuk mengejar deadline pemenuhan aturan modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun pada akhir 2022. Bank ini akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4,95 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Itu setara 27,54% dari modal ditempatkan, dan disetor penuh perseroan setelah
rights issue. Berdasarkan prospektus
rights issue yang dipublikasikan BVIC di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/10), harga pelaksanaan
rights issue tersebut ditargetkan sekitar Rp 130-Rp 155 per saham.
Baca Juga: Bank-Bank Kecil Terus Berjuang Pertebal Modal Dengan target harga tersebut, perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 644 miliar hingga Rp 768 miliar. Victoria Investama (VICO), pemegang saham utama dan pengendali Bank Victoria, telah menyatakan akan melaksanakan seluruh atau sebagian HMETD. Untuk itu, VICO telah melakukan penyetoran pada rekening khusus perseroan Rp 220,29 miliar. VICO tercatat menggenggam 5.413.496.081 saham Bank Victoria atau 41,51%. Sehingga perusahaan ini memiliki porsi
rights issue 2.057.128.511 lembar. Saat bersamaan, BVIC juga menerbitkan maksimum 4,54 miliar lembar Waran Seri VII atau 34,83% dari modal ditempatkan, dan disetor penuh sebagai penyerta saham biasa atas nama hasil pelaksanaan
rights issue. Waran Seri VII memberikan hak kepada pemegangnya membeli saham biasa dengan kisaran harga pelaksanaan Rp 100-150 per saham. Itu dapat dilaksanakan mulai 19 Juni 2023 sampai 18 Desember 2025. Setiap satu Waran Seri VII berhak membeli satu saham baru perseroan. Sehingga seluruhnya bernilai maksimal Rp 454,24 miliar sampai Rp 681,37 miliar. Bank Victoria menargetkan rencana rights issue tersebut akan mendapat persetujuan dari regulator pada 5 Desember 2022. Cum HMETD pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 13 Desember 2022. Cum di pasar tunai pada 15 Desember 2022.
Baca Juga: Tak Hanya Rights Issue, Bank Victoria (BVIC) Juga Terbitkan Waran 4,5 Miliar Lembar Ex HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Desember 2022, sedangkan di pasar tunai pada 16 Desember 2022. Pencatatan saham di BEI dijadwalkan pada 19 Desember 2022. Periode perdagangan dan pelaksanaan dijadwalkan pada 19-23 Desember 2022. Dana hasil
rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam pemenuhan modal inti minimum serta modal kerja melalui pengembangan usaha berbentuk ekspansi kredit, dan pengembangan digital perseroan. Adapun dana hasil Waran Seri VII untuk meningkatkan modal kerja melalui pengembangan usaha berbentuk ekspansi kredit, dan pengembangan digital perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi