JAKARTA. Setelah sukses memasarkan produk asuransi lewat unit bancassurance, Bank Victoria International tengah memproses perizinan untuk bisa menjual produk reksadana. Saat ini, bank dengan sandi saham BVIC tinggal menunggu izin dari otoritas dan diharapkan bisa segera mulai pada semester II mendatang. Anthony Soewandy, Deputy CEO Bank Victoria menjelaskan, tahap pertama penjualan reksadana bakal melibatkan Victoria Manajemen Investasi, yang merupakan sister company Bank Victoria. "Nanti selanjutnya kami akan menggandeng manajer investasi lain yang sudah berpengalaman dan punya nama menjual reksadana," terang Anthony, Selasa (27/1). Keinginan Bank Victoria menjual reksadana berlatarbelakang adanya permintaan nasabah yang lebih nyaman jika ada pilihan investasi. Apalagi, Anthony menuturkan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 1.200 nasabah yang mengenal produk-produk wealth management. "Selain izin, kami juga terus mempersiapkan sistemnya," tambah Anthony.
Bank Victoria kaji memasarkan produk reksadana
JAKARTA. Setelah sukses memasarkan produk asuransi lewat unit bancassurance, Bank Victoria International tengah memproses perizinan untuk bisa menjual produk reksadana. Saat ini, bank dengan sandi saham BVIC tinggal menunggu izin dari otoritas dan diharapkan bisa segera mulai pada semester II mendatang. Anthony Soewandy, Deputy CEO Bank Victoria menjelaskan, tahap pertama penjualan reksadana bakal melibatkan Victoria Manajemen Investasi, yang merupakan sister company Bank Victoria. "Nanti selanjutnya kami akan menggandeng manajer investasi lain yang sudah berpengalaman dan punya nama menjual reksadana," terang Anthony, Selasa (27/1). Keinginan Bank Victoria menjual reksadana berlatarbelakang adanya permintaan nasabah yang lebih nyaman jika ada pilihan investasi. Apalagi, Anthony menuturkan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 1.200 nasabah yang mengenal produk-produk wealth management. "Selain izin, kami juga terus mempersiapkan sistemnya," tambah Anthony.