JAKARTA. Dana kelolaan wealth management di Bank Victoria Internasional mencapai Rp 25 miliar per 31 Maret lalu. Bank ini baru memulai bisnis mengelola dana nasabah tajir ini per Februari lalu.Menurut Anthony Soewandy, Wakil Direktur Utama Bank Victoria, jumlah nasabah prioritas yang sudah menikmati layanan wealth management sudah mencapai 45 orang. "Produk yang paling banyak sejauh ini asuransi Generali Indonesia. Cuma jumlah persisnya saya tidak hapal," kata Anthony di Jakarta belum lama ini.Sampai akhir tahun ini, Bank Victoria menargetkan dana kelolaan terutama yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi (bancassurance) bisa menembus Rp 500 miliar. "Saya yakin prospek pertumbuhan wealth management kami akan sangat besar karena layanan ini baru saja kami mulai," ujar Anthony.Anthony menegaskan Bank Victoria juga membidik sejumlah perusahaan asuransi lain untuk memperbanyak variasi dalam layanan wealth management. Sayangnya, ia enggan membeberkan asuransi yang sedang dijajaki. "Nanti kita buka kalau persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah keluar," pungkas Anthony.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Victoria kelola dana nasabah tajir Rp 25 M
JAKARTA. Dana kelolaan wealth management di Bank Victoria Internasional mencapai Rp 25 miliar per 31 Maret lalu. Bank ini baru memulai bisnis mengelola dana nasabah tajir ini per Februari lalu.Menurut Anthony Soewandy, Wakil Direktur Utama Bank Victoria, jumlah nasabah prioritas yang sudah menikmati layanan wealth management sudah mencapai 45 orang. "Produk yang paling banyak sejauh ini asuransi Generali Indonesia. Cuma jumlah persisnya saya tidak hapal," kata Anthony di Jakarta belum lama ini.Sampai akhir tahun ini, Bank Victoria menargetkan dana kelolaan terutama yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi (bancassurance) bisa menembus Rp 500 miliar. "Saya yakin prospek pertumbuhan wealth management kami akan sangat besar karena layanan ini baru saja kami mulai," ujar Anthony.Anthony menegaskan Bank Victoria juga membidik sejumlah perusahaan asuransi lain untuk memperbanyak variasi dalam layanan wealth management. Sayangnya, ia enggan membeberkan asuransi yang sedang dijajaki. "Nanti kita buka kalau persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah keluar," pungkas Anthony.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News