JAKARTA. Bank Victoria Internasional menegaskan bahwa pihaknya telah menurunkan bunga deposito seperti halnya bank besar di kelompok BUKU III (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun – Rp 30 triliun) dan kelompok BUKU IV (kelompok bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun). Kebijakan ini diambil untuk menekan biaya dan cost of fund yang terus menggerus laba bersih di Bank Victoria. Menurut Eko Rahmansyah Gindo, Direktur Utama Bank Victoria, sebetulnya langkah bank-bank besar yang telah menurunkan bunga deposito secara serempak mulai 1 Oktober 2014 juga diikuti oleh bank menengah dan kecil. Sebab jika bank-bank BUKU II (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun – Rp 5 triliun) dan BUKU I (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 100 miliar – Rp 1 triliun) ngotot mempertahankan bunga tinggi, ini akan merugikan kalangan bank kecil dan menengah. “Sebab kapasitas penyaluran kredit bank seperti level kami masih terus terbatas. Jika karena keterbatasan ini, dana pihak ketiga (DPK) yang kami himpun meningkat namun tidak mampu kami salurkan dalam bentuk kredit, ini akan justru menjadi beban,” kata Eko, Minggu (19/10).
Bank Victoria klaim sudah turunkan bunga deposito
JAKARTA. Bank Victoria Internasional menegaskan bahwa pihaknya telah menurunkan bunga deposito seperti halnya bank besar di kelompok BUKU III (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun – Rp 30 triliun) dan kelompok BUKU IV (kelompok bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun). Kebijakan ini diambil untuk menekan biaya dan cost of fund yang terus menggerus laba bersih di Bank Victoria. Menurut Eko Rahmansyah Gindo, Direktur Utama Bank Victoria, sebetulnya langkah bank-bank besar yang telah menurunkan bunga deposito secara serempak mulai 1 Oktober 2014 juga diikuti oleh bank menengah dan kecil. Sebab jika bank-bank BUKU II (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun – Rp 5 triliun) dan BUKU I (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 100 miliar – Rp 1 triliun) ngotot mempertahankan bunga tinggi, ini akan merugikan kalangan bank kecil dan menengah. “Sebab kapasitas penyaluran kredit bank seperti level kami masih terus terbatas. Jika karena keterbatasan ini, dana pihak ketiga (DPK) yang kami himpun meningkat namun tidak mampu kami salurkan dalam bentuk kredit, ini akan justru menjadi beban,” kata Eko, Minggu (19/10).