JAKARTA. Ketatnya likuditas yang melanda industri perbankan saat ini, membuat PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) tidak akan agresif dalam menyalurkan kreditnya sepanjang 2014. Deputi CEO Bank Victoria Anthony Soewandy menyatakan, pihaknya akan menahan laju pertumbuhan kredit di bawah level 20%. Angka ini, menurut Anthony, telah direvisi perseroan dalam rencana bisnis bank pada tengah tahun lalu. Semula, bank dengan kode saham BVIC ini menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 25% sepanjang tahun ini. "Perlambatan pertumbuhan kredit membuat kami merevisi target pertumbuhan kredit menjadi di bawah 20%. Ini kami lakukan juga dalam rangka mengikuti himbauan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Bank Indonesia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi turut menjadi pengaruh," ujar Anthony di Jakarta, Selasa (19/8).
Bank Victoria revisi pertumbuhan kredit jadi 20%
JAKARTA. Ketatnya likuditas yang melanda industri perbankan saat ini, membuat PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) tidak akan agresif dalam menyalurkan kreditnya sepanjang 2014. Deputi CEO Bank Victoria Anthony Soewandy menyatakan, pihaknya akan menahan laju pertumbuhan kredit di bawah level 20%. Angka ini, menurut Anthony, telah direvisi perseroan dalam rencana bisnis bank pada tengah tahun lalu. Semula, bank dengan kode saham BVIC ini menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 25% sepanjang tahun ini. "Perlambatan pertumbuhan kredit membuat kami merevisi target pertumbuhan kredit menjadi di bawah 20%. Ini kami lakukan juga dalam rangka mengikuti himbauan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Bank Indonesia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi turut menjadi pengaruh," ujar Anthony di Jakarta, Selasa (19/8).