JAKARTA. Bank bermodal pas-pasan terus berupaya menggenjot permodalannya. Salah satunya adalah Bank Windu Windu Kentjana International, yang berencana menambah modal melalui penerbitan saham baru atau rights issue pada paruh kedua 2013. Hajatan menambah modal bank milik taipan Johnny Wiraatmadja ini juga terkait keinginan naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti minimal Rp 1 triliun. Modal inti Bank Windu saat ini baru Rp 760 miliar. "Kami berharap pada kuartal I-2014 sudah berada di BUKU II," kata Presiden Direktur Bank Windu, Luianto Sudarmana.Aturan lisensi berjenjang memang mengelompokkan bank dalam empat kelompok berdasarkan modal inti. Bank yang memiliki modal inti besar bisa leluasa berekspansi sementara ekspansi bank bermodal pas-pasan terbatas.Aturan ini bertujuan agar bank berekspansi sesuai dengan kapasitas modalnya. Sebab, banyak bank kolaps karena terlalu bernafsu ekspansi tetapi tak mempersiapkan permodalan yang memadai.Namun, Bank Windu masih menghitung jumlah saham baru yang akan diterbitkan. Besarannya akan disesuaikan dengan penambahan modal dari laba ditahan dan laba tahun berjalan. Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Windu, kemarin (17/5), pemegang saham memutuskan laba tahun 2012 sebesar Rp 94,08 miliar digunakan sebagai laba ditahan. Per Maret 2013, Bank Windu meraih laba bersih Rp 21,95 miliar. Sednagkan target perolehan laba sebelum pajak tahun ini Rp 123 miliar.Luianto menyatakan, pemegang saham pengendali Bank Windu berkomitmen menambah modal dengan menyerap saham baru yang diterbitkan. Tapi, manajemen Bank Windu tidak menutup kemungkinan opsi masuknya investor strategis dari hajatan tersebut.Sedangkan untuk merealisasikan target laba tahun ini, Bank Windu akan tetap fokus menyalurkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM). Tapi, mereka tetap memperhatikan penerapan manajemen risiko yang baik agar rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tidak meningkat. NPL gross Bank Windu pada kuartal I-2013 sebesar 2,1% dan NPL nett 1,51%. Sedangkan total penyaluran kredit mencapai Rp 4,54 triliun.Selain Bank Windu, ada tiga bank yang sudah mengumumkan rencana penambahan modal melalui rights issue. Yakni, Bank BRI Agro sebesar Rp 450 miliar, Bank Mayapada Rp 300 miliar dan Bank Muamalat maksimal Rp 3 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Windu akan rights issue
JAKARTA. Bank bermodal pas-pasan terus berupaya menggenjot permodalannya. Salah satunya adalah Bank Windu Windu Kentjana International, yang berencana menambah modal melalui penerbitan saham baru atau rights issue pada paruh kedua 2013. Hajatan menambah modal bank milik taipan Johnny Wiraatmadja ini juga terkait keinginan naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti minimal Rp 1 triliun. Modal inti Bank Windu saat ini baru Rp 760 miliar. "Kami berharap pada kuartal I-2014 sudah berada di BUKU II," kata Presiden Direktur Bank Windu, Luianto Sudarmana.Aturan lisensi berjenjang memang mengelompokkan bank dalam empat kelompok berdasarkan modal inti. Bank yang memiliki modal inti besar bisa leluasa berekspansi sementara ekspansi bank bermodal pas-pasan terbatas.Aturan ini bertujuan agar bank berekspansi sesuai dengan kapasitas modalnya. Sebab, banyak bank kolaps karena terlalu bernafsu ekspansi tetapi tak mempersiapkan permodalan yang memadai.Namun, Bank Windu masih menghitung jumlah saham baru yang akan diterbitkan. Besarannya akan disesuaikan dengan penambahan modal dari laba ditahan dan laba tahun berjalan. Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Windu, kemarin (17/5), pemegang saham memutuskan laba tahun 2012 sebesar Rp 94,08 miliar digunakan sebagai laba ditahan. Per Maret 2013, Bank Windu meraih laba bersih Rp 21,95 miliar. Sednagkan target perolehan laba sebelum pajak tahun ini Rp 123 miliar.Luianto menyatakan, pemegang saham pengendali Bank Windu berkomitmen menambah modal dengan menyerap saham baru yang diterbitkan. Tapi, manajemen Bank Windu tidak menutup kemungkinan opsi masuknya investor strategis dari hajatan tersebut.Sedangkan untuk merealisasikan target laba tahun ini, Bank Windu akan tetap fokus menyalurkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM). Tapi, mereka tetap memperhatikan penerapan manajemen risiko yang baik agar rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tidak meningkat. NPL gross Bank Windu pada kuartal I-2013 sebesar 2,1% dan NPL nett 1,51%. Sedangkan total penyaluran kredit mencapai Rp 4,54 triliun.Selain Bank Windu, ada tiga bank yang sudah mengumumkan rencana penambahan modal melalui rights issue. Yakni, Bank BRI Agro sebesar Rp 450 miliar, Bank Mayapada Rp 300 miliar dan Bank Muamalat maksimal Rp 3 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News