JAKARTA. Meski percaya ekonomi tahun depan belum sepenuhnya pulih, PT Bank Windu Kentjana Tbk berani mematok pertumbuhan kredit besar. Tahun 2010, Bank Windu memasang target kredit tumbuh 40%.
Menurut Direktur Umum Bank Windu Herman Sujono, bila target itu tercapai, total outstanding kredit Bank Windu tahun depan mencapai Rp 2,1 triliun hingga Rp 2,2 triliun. Per November 2009, total outstanding kredit mencapai Rp 1,4 triliun. Kenaikan pertumbuhan kredit diyakini juga akan mendongkrak pertumbuhan aset sebesar 40% dari posisi akhir tahun ini. Hingga akhir November 2009, aset Bank Windu mencapai Rp 2,7 triliun. Untuk memenuhi target itu, Bank Windu akan memperluas pasarnya. Tahun depan, bank tersebut berniat merambah usaha kecil menengah (UKM). Meski begitu, Herman menyatakan bahwa pangsa UKM hanya akan memberi kontribusi 10%. "Kami masih perlu belajar di sektor UKM, karena kami belum berpengalaman," ujar dia. Selain itu, Bank Windu juga akan memperluas jaringan dengan membuka 20 kantor baru. "Anggaran bagi pembukaan kantor baru ini sekitar Rp 20 miliar," ujar Herman. Kantor baru ini terdiri dari kantor cabang dan cabang pembantu. Dengan kantor cabang baru, Bank Windu akan membidik nasabah baru dari Palembang, Pekanbaru, Balikpapan dan Batam. Bila permintaan kredit lebih besar daripada target, Bank Windu juga siap menambah modal. Maklum, rencana ekspansi jaringan dan kredit ini berpotensi menggerus rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tahun depan. "Boleh jadi, kami akan mengalami penurunan CAR dari posisi saat ini yakni 22%," kata dia. Rencananya, untuk penambahan modal, manajemen bank Windu akan memasukkan right issue dalam rencana bisnis bank alias RBB. Penerbitan saham baru ini mungkin akan dilakukan pada semester kedua tahun depan.
Aksi korporasi ini bertujuan untuk menjaga CAR Bank Windu, minimal pada level 12%. "Bila pemegang saham mengizinkan rencana ini, kami berharap bisa mendapat dana segar sebesar Rp 200 miliar dari pasar," ujarnya. Selanjutnya, dengan penambahan jumlah cabang dan kenaikan aset, Herman berharap, ke depan, Bank Windu bisa masuk dalam jajaran bank kelas menengah. Targetnya, tahun 2011 nanti, total nilai aset Bank Windu mencapai Rp 5 triliun. "Sebab, jika terus-menerus menjadi bank kecil akan lebih susah untuk menjangkau pasar Indonesia yang besar," ucap Herman penuh harap. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar