JAKARTA. Bank Windu Kentjana mematok pertumbuhan aset 18% sampai dengan 22% tahun ini. Target tersebut disesuaikan dengan kondisi bisnis Bank Windu serta situasi ekonomi Indonesia. Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu bilang, target itu terbilang optimistis bagi perseroannya. "Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat, sebetulnya potensi untuk tumbuh tetap besar. Masalah kita cuma di besarnya impor bahan bakar minyak (BBM)," kata Luianto saat dihubungi KONTAN, Jumat, (24/1). Luianto yakin, kinerja bisnis Bank Windu tak akan terganggu tahun ini. Dengan basis utama penyaluran kredit ritel, Luianto yakin target pertumbuhan aset perseroan terpenuhi tahun ini. "Sektor makanan minuman, manufaktur serta sektor lain yang biasa kami salurkan kredit masih tetap bagus prospeknya," ujar Luianto.
Bank Windu target tambah aset biar bisa naik kelas
JAKARTA. Bank Windu Kentjana mematok pertumbuhan aset 18% sampai dengan 22% tahun ini. Target tersebut disesuaikan dengan kondisi bisnis Bank Windu serta situasi ekonomi Indonesia. Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu bilang, target itu terbilang optimistis bagi perseroannya. "Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat, sebetulnya potensi untuk tumbuh tetap besar. Masalah kita cuma di besarnya impor bahan bakar minyak (BBM)," kata Luianto saat dihubungi KONTAN, Jumat, (24/1). Luianto yakin, kinerja bisnis Bank Windu tak akan terganggu tahun ini. Dengan basis utama penyaluran kredit ritel, Luianto yakin target pertumbuhan aset perseroan terpenuhi tahun ini. "Sektor makanan minuman, manufaktur serta sektor lain yang biasa kami salurkan kredit masih tetap bagus prospeknya," ujar Luianto.