Bank Woori Saudara Dorong Pertumbuhan KPR Saat Suku Bunga Turun, Ini Kata Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelonggaran kebijakan moneter sepanjang 2025 memberi ruang bagi perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit, termasuk bagi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA).

Sekedar mengingatkan, Bank Indonesia (BI) memangkas BI Rate sebanyak lima kali dengan total 125 basis poin (bps) hingga berada di level 4,75% pada RDG November. Dus, perbankan memasuki fase kompetisi baru dalam memanfaatkan momentum permintaan kredit yang berangsur pulih.

Dalam lanskap ini, SDRA memilih memperkuat portofolio kredit ritel dengan meluncurkan program Kredit Pemilikan Hunian (KPH) dengan bunga 8,99% dan tenor tetap hingga 20 tahun. Fitur ini terbilang tidak umum, mengingat mayoritas bank hanya menawarkan bunga tetap untuk tenor 3–5 tahun.


Baca Juga: BTN Tawarkan Bunga KPR 2,65% di Enam Kota Besar, Rayakan HUT KPR ke-49

Analis Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga menilai langkah SDRA cukup selaras dengan kondisi makro. Menurutnya, inovasi perusahaan sejalan dengan tren suku bunga yang turun dan potensi pemulihan permintaan kredit, termasuk dari sektor KPR.

"Di sisi lain, SDRA memiliki basis debitur pegawai yang kuat, sehingga secara demand produk ini relevan dengan profil arus kas mereka," ujar Aditya dalam keterangan resmi Jumat (12/12/2025).

Aditya menilai struktur bunga tetap jangka panjang bisa menjadi strategi mitigasi risiko yang efektif, khususnya ketika bank menyasar segmen nasabah dengan pendapatan stabil. Langkah tersebut juga dinilai melengkapi portofolio kredit SDRA yang selama ini ditopang oleh kredit pegawai dan kredit pensiun.

"Mereka bisa memperluas penetrasi ke segmen yang cash flow-nya relatif stabil, ini positif bagi NIM dan menjaga kualitas aset tetap manageable," tambah Aditya.

Meski demikian, Aditya menggarisbawahi bahwa inovasi produk seharusnya tidak hanya berorientasi pada momentum suku bunga, tetapi juga memperhatikan kerangka manajemen risiko yang solid. Diversifikasi produk seperti KPH dinilai dapat menyeimbangkan portofolio kredit SDRA, terutama ketika pasar properti menunjukkan tanda-tanda pemulihan bertahap.

Baca Juga: Usai Terima PMN Tunai dari Pemerintah Rp 6,68 Triliun, SMF Genjot KPR FLPP

Untuk diketahui, BWS selama ini mengandalkan sejumlah produk kredit individu seperti Kredit Pegawai (KUPEG), Kredit Pensiun (KUPEN), kredit UMKM, kredit hunian, dan kredit kendaraan bermotor. Kombinasi produk tersebut, jika diarahkan ke segmen yang tepat, diharapkan dapat menjaga pertumbuhan kredit tetap sehat di tengah tren penurunan suku bunga acuan.

"KPR, KKB, dan kredit pegawai bisa disasarkan secara lebih terukur. Harapannya, NIM tetap stabil dan NPL terjaga sejalan tren industri, karena inovasi produk yang dijalankan saling melengkapi dan memperkuat struktur portofolio kredit," tutup Aditya.

Selanjutnya: Rasio Klaim Kesehatan di Industri Asuransi Masih Cukup Tinggi, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: Daftar Sepatu Running yang Dapat Diskon di Sport Station, Mulai Rp 300 Ribuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News