Bank yakin bisnis kartu kredit naik tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank menggenjot pendapatan non bunga atau (fee based income) melalui bisnis kartu kredit. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya memproyeksikan volume transaksi kartu kredit akan menyentuh angka Rp 40 triliun di tahun ini. Target tersebut tumbuh 14,28% dari volume transaksi kartu kredit di 2017 yang sebesar RP 34,97 triliun di 2017.

General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI, Okky Rushartomo Budiprabowo menjelaskan, BNI akan berupaya meningkatkan sales volume kartu kredit dengan berpromosi di e-commerce yang dalam dua tahun terakhir merupakan kategori dengan pertumbuhan tertinggi.

Selain itu, kami juga mengusung tema leisure experience dengan berpromo di kategori yang lebih mengedepankan experience, seperti tempat wisata dan resto, jelas Okky, Jumat (23/3).


BNI masih mengandalkan nasabah muda, alias generasi milenial, sebagai motor pertumbuhan bisnis kartu kreditnya di masa depan. Bahkan dalam dua tahun terakhir, hampir 50% dari akuisisi kartu kredit baru BNI berasal dari segmen milenial.

Dengan strategi tersebut BNI optimistis target nilai transaksi dapat dilampaui di akhir tahun 2018 ini. Sekadar informasi, pemegang kartu kredit BNI saat ini mencapai 1,74 juta kartu.

Adapun PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) terus berupaya untuk meningkatkan transaksi nasabah kartu kredit mereka dengan menebar promo di merchant yang menjadi mitranya. Promosi yang disediakan seperti potongan harga dan cashback di setiap transaksi.

Rivan A Purwanto, Direktur Konsumer Bank Bukopin menjelaskan, traveling, makanan, e-commerce, kesehatan dan ritel merupakan tren konsumsi para pengguna kartu kredit di tahun 2018. Melihat potensi tersebut, Bank Bukopin luncurkan berbagai promosi baru.

Hingga Desember 2017, volume transaksi kartu kredit Bank Bukopin mencapai Rp 4 triliun. Dengan program ini diharapkan akan tumbuh jadi Rp 7 triliun pada 2018. Tercatat kartu kredit menyumbang komisi hingga 30% bagi Bukopin di akhir 2017. Harapannya bisa naik hingga 35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati