KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) sebagian besar perbankan sepanjang kuartal I 2020 masih mengalami penurunan secara tahunan. Namun, bank optimis bisa menorehkan pertumbuhan positif tahun ini, terutama akan ditopang oleh digitalisasi layanan yang terus dioptimalkan. Bank Mandiri misalnya masih hanya membukukan FBI secara konsolidasi sebesar Rp 7,61 triliun selama tiga bulan pertama tahun ini atau turun 1,6% secara year on year (YoY). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengalami penurunan pendapatan non bunga 14,5% dari Rp 5,7 triliun di kuartal I 2020 menjadi Rp 4,9 triliun, namun fee based income hanya turun 0,8% menjadi 3,43 triliun. CIMB Niaga mencatatkan penurunan fee based income 5,9% menjadi Rp 552 miliar namun secara total pendapatan non bunganya masih tumbuh 12,9% YoY jadi Rp 1,3 triliun. Pertumbuhan non interest income terutama karena adanya peningkatan signifikan dari transaksi forex dan derivatif sebesar 55,5% menjadi Rp 475 miliar.
Bank yakin fee based income akan tumbuh positif pada tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) sebagian besar perbankan sepanjang kuartal I 2020 masih mengalami penurunan secara tahunan. Namun, bank optimis bisa menorehkan pertumbuhan positif tahun ini, terutama akan ditopang oleh digitalisasi layanan yang terus dioptimalkan. Bank Mandiri misalnya masih hanya membukukan FBI secara konsolidasi sebesar Rp 7,61 triliun selama tiga bulan pertama tahun ini atau turun 1,6% secara year on year (YoY). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengalami penurunan pendapatan non bunga 14,5% dari Rp 5,7 triliun di kuartal I 2020 menjadi Rp 4,9 triliun, namun fee based income hanya turun 0,8% menjadi 3,43 triliun. CIMB Niaga mencatatkan penurunan fee based income 5,9% menjadi Rp 552 miliar namun secara total pendapatan non bunganya masih tumbuh 12,9% YoY jadi Rp 1,3 triliun. Pertumbuhan non interest income terutama karena adanya peningkatan signifikan dari transaksi forex dan derivatif sebesar 55,5% menjadi Rp 475 miliar.