Bank yakin permintaan kredit segera mencair



JAKARTA. Perbankan optimistis, pencairan kredit yang sudah disetujui bank akan makin encer jelang penutupan tahun ini. Biasanya, permintaan kredit akhir tahun mengalami kenaikan.

Menurut beberapa bankir, ada beberapa faktor yang mendorong disbursment kredit pada kuartal akhir tahun ini. Beberapa antaranya, pertumbuhan ekonomi dan efek tambahan dana dari program pengampunan pajak.

Optimisme bankir sejalan dengan penurunan kredit menganggur di sepuluh bank besar. Per Agustus, kenaikan undisbursment loan sebesar 6,1% year on year. Pertumbuhan kredit menganggur itu lebih rendah ketimbang Juli yang sebesar 10,3% year on year.


PT Bank Mandiri Tbk juga berharap, realisasi pencairan kredit pada September diharapkan bisa lebih baik dari Agustus. Berdasarkan data, tercatat undisbursment kredit bank berkode BMRI ini per akhir Agustus 2016 sebesar Rp 110,9 triliun atau naik 9,20% yoy. Tapi, kenaikan undisbursment loan ini membaik jika dibandingkan kenaikan Juli yaitu 17,5%.

Undisbursment loan yang makin rendah berarti makin baik pemanfaatan kredit yang telah disediakan oleh Mandiri kepada nasabah dan dipergunakan optimal untuk usaha debitur,” ujar Rohan Hafas, Sekretaris Korporasi Bank Mandiri kepada KONTAN, Sabtu (8/10).

PT Bank Tabungan Negara Tbk mencatatkan pada Agustus 2016, undisbursment loan mengalami kenaikan 125,11% menjadi Rp 28,1 triliun. Memang, lebih tinggi dari angka kenaikan Juli yang sebesar 117,3%.

“Tapi pencairan kredit akan lebih tinggi seiring dengan menggeliatnya kredit properti,” ujar Director of Commercial Lending Bank BTN, Oni Febriarto Rahardjokepada KONTAN, Sabtu (8/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia