Bankir andalkan kredit sektor perdagangan



JAKARTA. Beberapa bank mengaku sektor perdagangan merupakan salah satu pendorong pertumbuhan kredit pada semester 2 2017. Beberapa industri yang mendorong diantaranya adalah makanan, fesyen dan usaha kecil dan menengah (UKM). Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) mengatakan sektor makanan dan fesyen merupakan industri yang mendorong pertumbuhan kredit di perdagangan. Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) mengatakan pada kuartal 2 2017, sektor perdagangan menyumbang 17,5% dari total kredit. “Sektor perdagangan menyumbang Rp 71,9 triliun,” ujar Herry kepada KONTAN, Senin (17/7). Selain perdagangan besar dan ecerah menurut Herry yang mendorong kredit bank berkode BBNI pada kuartal 2 2017 adalah ekspor impor sebesar Rp 68,2 triliun dan restoran dan hotel Rp 3,8 triliun. Glen Glenardi, Direktur Utama Bukopin mengatakan kredit sektor perdagangan utamanya tumbuh segmen UKM yaitu sebesar 12,74% secara tahunan. “Sedang sektor perdagangan disektor komersial tumbuh relatif menurun terutama untuk perdagangan gula,” ujar Glen. Bank Indonesia (BI) memperkirakan sektor perdagangan besar dan eceran akan menjadi pendorong pertumbuhan kredit di kuartal 3 2017. Hal ini tercermina dari survei perbankan kuartal 2 yang diterbitkan BI. Dalam survei ini, sektor perdagangan besar dan eceran menggantikan sektor industri pengolahan yang merupakan prioritas penyaluran kredit bank pada kuartal 2. "Menurut penggunaan, kredit modal kerja diproyeksi akan tumbuh cukup tinggi diikuti kredit investasi dan konsumsi," tulis BI dalam survei perbankan yang terbit Jumat (14/7).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina