JAKARTA. Kredit bermasalah sepertinya masih akan menghantui industri perbankan pada tahun ini. Bankir menilai kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan turun secara bertahap. Untuk itu, bank papan atas mengalokasikan pencadangan yang cukup untuk mengurangi risiko.Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya membentuk pencadangan hingga Rp 12 triliun pada 2017 dengan tingkat tingkat coverage ratio sebesar 200%. “Kenaikan pencadangan ini tidak akan mempengaruhi profit perusahaan,” ujarnya, Rabu (15/3).Bank swasta papan atas ini akan menjaga rasio NPL gross pada level 1,5%-1,6% pada 2017 dari posisi rasio NPL gross sebesar 1,3% di akhir 2016. Asal tahu saja, BCA mencatat kenaikan NPL gross sebesar 6 basis points (bps) pada tahun lalu.
Bankir antisipasi risiko kredit bermasalah
JAKARTA. Kredit bermasalah sepertinya masih akan menghantui industri perbankan pada tahun ini. Bankir menilai kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan turun secara bertahap. Untuk itu, bank papan atas mengalokasikan pencadangan yang cukup untuk mengurangi risiko.Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya membentuk pencadangan hingga Rp 12 triliun pada 2017 dengan tingkat tingkat coverage ratio sebesar 200%. “Kenaikan pencadangan ini tidak akan mempengaruhi profit perusahaan,” ujarnya, Rabu (15/3).Bank swasta papan atas ini akan menjaga rasio NPL gross pada level 1,5%-1,6% pada 2017 dari posisi rasio NPL gross sebesar 1,3% di akhir 2016. Asal tahu saja, BCA mencatat kenaikan NPL gross sebesar 6 basis points (bps) pada tahun lalu.