JAKARTA. Nama taipan Mochtar Riady sudah melekat dengan kesuksesan gurita bisnis Group Lippo. Riady memang pendiri kerajaan bisnis yang saat ini sudah menapak usia 60 tahun tersebut. Di usianya yang sudah kepala 8, Riady tampak tetap energik dan tidak berhenti melakukan gebrakan bisnis. Terakhir, nama Mochtar Riady mengemuka lagi ke publik karena gebrakannya mengakuisisi bank National Nobu.Langkah ini menandai kembalinya Riady ke industri perbankan setelah cukup lama vakum pasca tutup riwayat Bank Lippo beberapa tahun silam. Kembalinya taipan kelahiran Malang, Jawa Timur, ini juga semarak oleh kontroversi mengingat nama dia sempat terseret sebagai salah satu penerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di kisaran tahun 1998 lalu. Hal ini yang mendasari keyakinan publik bahwa nama Riady termasuk dalam daftar bankir yang diboikot BI yang dikenal dengan Daftar Orang Tercela (DOT).Di tengah kontroversi tersebut, Jumat malam kemarin (9/10), dalam acara perayaan ulang tahun Bank Mayapada ke 20, Mochtar Riady berpidato tentang definisi bankir baik dan bankir sukses dalam kamusnya."Bankir harus disertai moral yang baik. Apakah saya bisa menjadi salah satu bankir yang baik atau yang sukses? Bankir yang baik, setiap yang diberikan oleh nasabah itu (titipan dana ke bank), tidak digunakan untuk kasino (judi), obat-obatan terlarang (drugs), pabrik yang merusak lingkungan. Bankir yang baik adalah yang selalu berpikir untuk meringankan beban nasabahnya, melalui perkreditan itu menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk masyarakat," kata Mochtar.Adapun bankir sukses, menurutnya, hanya melulu memikirkan keuntungan dirinya sendiri. "Bankir yang sukses itu hanya memikirkan bagaimana meningkatkan keuntungan, tentu hal ini kurang bermanfaat bagimasyarakat," tegasnya.Asal tahu saja, pidato Mochtar malam itu adalah dalam kapasitasnya sebagai bapak mertua dari Tahir, pemilik Mayapada. "Tahir bisa menjadi bankir yang baik," katanya.Dia secara khusus mengucapkan terima kasih pada Bank Indonesia (BI) yang selama ini sudah menjalankan perannya sebagai otoritas perbankan. "Saya perlu ucapkan terimakasih pada pemerintah Indonesia khususnya BI yang saya tahu selama ini selalu membina Mayaada, selalu menegur danmengatur supaya bank ini tetap dalam koridor yang benar," ujar Mochtar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bankir baik dan sukses ala Mochtar Riady
JAKARTA. Nama taipan Mochtar Riady sudah melekat dengan kesuksesan gurita bisnis Group Lippo. Riady memang pendiri kerajaan bisnis yang saat ini sudah menapak usia 60 tahun tersebut. Di usianya yang sudah kepala 8, Riady tampak tetap energik dan tidak berhenti melakukan gebrakan bisnis. Terakhir, nama Mochtar Riady mengemuka lagi ke publik karena gebrakannya mengakuisisi bank National Nobu.Langkah ini menandai kembalinya Riady ke industri perbankan setelah cukup lama vakum pasca tutup riwayat Bank Lippo beberapa tahun silam. Kembalinya taipan kelahiran Malang, Jawa Timur, ini juga semarak oleh kontroversi mengingat nama dia sempat terseret sebagai salah satu penerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di kisaran tahun 1998 lalu. Hal ini yang mendasari keyakinan publik bahwa nama Riady termasuk dalam daftar bankir yang diboikot BI yang dikenal dengan Daftar Orang Tercela (DOT).Di tengah kontroversi tersebut, Jumat malam kemarin (9/10), dalam acara perayaan ulang tahun Bank Mayapada ke 20, Mochtar Riady berpidato tentang definisi bankir baik dan bankir sukses dalam kamusnya."Bankir harus disertai moral yang baik. Apakah saya bisa menjadi salah satu bankir yang baik atau yang sukses? Bankir yang baik, setiap yang diberikan oleh nasabah itu (titipan dana ke bank), tidak digunakan untuk kasino (judi), obat-obatan terlarang (drugs), pabrik yang merusak lingkungan. Bankir yang baik adalah yang selalu berpikir untuk meringankan beban nasabahnya, melalui perkreditan itu menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk masyarakat," kata Mochtar.Adapun bankir sukses, menurutnya, hanya melulu memikirkan keuntungan dirinya sendiri. "Bankir yang sukses itu hanya memikirkan bagaimana meningkatkan keuntungan, tentu hal ini kurang bermanfaat bagimasyarakat," tegasnya.Asal tahu saja, pidato Mochtar malam itu adalah dalam kapasitasnya sebagai bapak mertua dari Tahir, pemilik Mayapada. "Tahir bisa menjadi bankir yang baik," katanya.Dia secara khusus mengucapkan terima kasih pada Bank Indonesia (BI) yang selama ini sudah menjalankan perannya sebagai otoritas perbankan. "Saya perlu ucapkan terimakasih pada pemerintah Indonesia khususnya BI yang saya tahu selama ini selalu membina Mayaada, selalu menegur danmengatur supaya bank ini tetap dalam koridor yang benar," ujar Mochtar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News