KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perbankan tahun depan akan semakin bertambah sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah sebesar 50 basis poin. Tambahan likuiditas ini akan memberikan ruang bagi bank untuk meningkatkan penyaluran kredit. Dengan pemangkasan itu maka GWM yang berlaku untuk bank umum konvensional dan bank umum syariah maupun unit usaha syariah masing-masingnya menjadi 5,5% dan 4,0%. Dari penurunan 50 bps itu, perbankan akan mendapat tambahan likuiditas sebesar Rp26 triliun. Baca Juga: BCA siapkan Rp 5 triliun untuk belanja modal IT tahun depan
Bankir berharap pelonggaran GWM bisa bantu mendorong kredit dan redam persaingan DPK
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perbankan tahun depan akan semakin bertambah sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah sebesar 50 basis poin. Tambahan likuiditas ini akan memberikan ruang bagi bank untuk meningkatkan penyaluran kredit. Dengan pemangkasan itu maka GWM yang berlaku untuk bank umum konvensional dan bank umum syariah maupun unit usaha syariah masing-masingnya menjadi 5,5% dan 4,0%. Dari penurunan 50 bps itu, perbankan akan mendapat tambahan likuiditas sebesar Rp26 triliun. Baca Juga: BCA siapkan Rp 5 triliun untuk belanja modal IT tahun depan