KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pihak telah menyarankan Bank Indonesia (BI) untuk segera menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate. BI pun mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan akan berada di kisaran 25 basis poin (bps)-50 bps. Menanggapi hal tersebut, sejumlah bankir menilai bila BI menaikkan bunga acuannya tidak semerta-merta bank akan langsung menaikkan bunga kredit. Alasannya, saat ini kondisi likuiditas di perbankan masih cukup tebal. Sementara permintaan kredit di pasar belum terlalu tinggi.
Artinya, bank belum memiliki alasan yang kuat untuk menaikkan suku bunga kredit bila BI memutuskan untuk menaikkan bunga acuannya dalam waktu dekat. Direktur Tresuri PT Bank Mandiri Tbk Darmawan Junaidi menjelaskan, likuditas pasar yang masih bagus saat ini turut menjadi faktor penting bagi bank untuk menjaga
supply dan
demand. Hanya saja, potensi kenaikan bunga kredit berbeda di tiap bank, tergantung kondisi likuditas masing-masing. "Apabila ada penyesuaian bunga acuan oleh BI, belum tentu akan serta merta bunga kredit ikut naik," kata Darmawan kepada Kontan.co.id, Minggu (13/5). Sementara itu, Direktur Utama PT Bank MNC Internasional Tbk Benny Purnomo menilai saat ini BI memang sudah saatnya menaikkan BI 7 Days Reverse Repo Rate. Alasannya antara lain untuk menjaga stabilitas kurs yang saat ini cenderung mengalami fluktuasi yang sering. Pun, bila bank sentral memutuskan untuk menaikkan bunga acuannya maka industri perbankan dalam kurun waktu tertentu akan menyesuaikan bunga kreditnya. "Untuk antisipasi kondisi kurs sekarang, langkah BI memang harus dilakukan. Dampaknya pasti bunga kredit akan disesuaikan. Biasanya mengikuti besaran penyesuaian dana pihak ketiga," tutur Benny.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo mengungkapkan kondisi perbankan nasional saat ini masih belum normal. Antara lain dikarenakan permintaan kredit cenderung masih terbatas. Dus, menurut Edy kenaikan suku bunga acuan BI tidak akan menaikkan bunga kredit. Hanya saja hal tersebut pasti akan menaikkan suku bunga simpanan di perbankan, namun kenaikannya tidka akan signifikan. "Bunga obligasi korporasi bila ada penerbitan baru (juga) akan terdampak naiknya BI Rate," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi