JAKARTA. Bank Indonesia (BI) boleh saja mencatat suku bunga dasar kredit (SBDK) di kelompok bank kecil tinggi. Tetapi, para bankir menilai suku bunga di bank-bank kecil tinggi karena mereka menyasar segmen ritel. Sekadar informasi, BI menyebutkan, pada pekan keempat Juli 2010 rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) di bank-bank kecil mencapai 15,29% per tahun.Danny Susilo, Komisaris Independen Bank Ina Perdana menilai, SBDK bank-bank kecil tidak setinggi yang diungkapkan BI. "Bunganya sama seperti rata-rata bunga kredit bank lain," tegas Danny. Ia mengaku, saat ini SBDK di Bank Ina mencapai 13% - 13,5%. Menurut Charlie Paulus, Direktur Utama Bank Index Selindo, ada dua faktor yang menyebabkan SBDK di bank-bank kecil tinggi. Pertama, bank-bank kecil menghimpun dana masyakarat dengan bunga yang lebih tinggi ketimbang bank-bank besar. "Ini sebagai pemanis agar masyarakat mau menyimpan dananya di bank," ujar Charlie.
Bankir: Bunga Bank Kecil Tinggi Karena Menyasar Ritel
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) boleh saja mencatat suku bunga dasar kredit (SBDK) di kelompok bank kecil tinggi. Tetapi, para bankir menilai suku bunga di bank-bank kecil tinggi karena mereka menyasar segmen ritel. Sekadar informasi, BI menyebutkan, pada pekan keempat Juli 2010 rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) di bank-bank kecil mencapai 15,29% per tahun.Danny Susilo, Komisaris Independen Bank Ina Perdana menilai, SBDK bank-bank kecil tidak setinggi yang diungkapkan BI. "Bunganya sama seperti rata-rata bunga kredit bank lain," tegas Danny. Ia mengaku, saat ini SBDK di Bank Ina mencapai 13% - 13,5%. Menurut Charlie Paulus, Direktur Utama Bank Index Selindo, ada dua faktor yang menyebabkan SBDK di bank-bank kecil tinggi. Pertama, bank-bank kecil menghimpun dana masyakarat dengan bunga yang lebih tinggi ketimbang bank-bank besar. "Ini sebagai pemanis agar masyarakat mau menyimpan dananya di bank," ujar Charlie.