Bankir cium potensi bisnis hedging untuk proyek infrastruktur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir melihat ada potensi bisnis hedging infrastruktur seiring masifnya pembangunan proyek infrastruktur di tahun ini dan tahun depan.

Hal ini terlihat dengan adanya kerja sama investasi dan pembiayaan yang dilakukan antara bank dengan perusahaan pembiayaan infrastruktur dalam acara IMF World Bank Annual Meeting.

Salah satunya, kerja sama investasi antara PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Maybank Indonesia. Kerja sama ini dilakukan pada rangkaian acara World Bank IMF di Hotel Inaya Putri Bali, Kamis (11/10).


Kerja sama ini adalah terkait dengan penyediaan foreign currency hedging syariah. “Ini merupakan penyediaan produk lindung nilai hedging berbasis syariah kepada SMI,” kata Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia kepada kontan.co.id di Nusa Dua Bali, Kamis (11/10).

Menurut Taswin, produk hedging ini adalah produk lindung nilai berbasis syariah yang diluncurkan Februari 2018 yang merupakan satu satunya di Indonesia. Layanan lindung nilai ini dilakukan dengan serangkaian pertukaran dua valuta yang berbeda selama jangka waktu tertentu sesuai kompleksitas.

Kerjasama lindung nilai ini bernilai US$ 128 juta. Kerjasama ini merupakan kemitraan sharia hedging pertama terbesar di Indonesia. Dengan produk hedging ini diharapkan mitigasi risiko pergerakan nilai tukar bisa dimitigasi lebih baik.

Selain itu hedging syariah ini bisa menambah likuiditas valas dalam negeri dan pendalaman pasar keuangan syariah. Taswin bilang Maybank Indonesia akan aktif dalam membantu persoapan proyek infrastruktur melalui layanan konsultasi maupun pengembangan proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti