Bankir dan Regulator Prediksi Pertumbuhan Kredit Berlanjut hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan dan regulator sepakat permintaan kredit semakin deras di kuartal kedua hingga akhir tahun. Survei Bank Indonesia (BI) memperkirakan permintaan kredit korporasi pada kuartal kedua 2023 akan meningkat dari kuartal pertama. 

“Terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) korporasi 30,0% pada Maret 2023, meningkat dari SBT 26% pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan penyediaan makanan dan minuman,” mengutip Survei BI pada Rabu (26/4). 

Seiring dengan itu, BI memantau permintaan pembiayaan oleh rumah tangga pada kuartal kedua 2023 relatif stabil. Ini terindikasi dari respons yang berencana melakukan penambahan pembiayaan pada Maret 6,4%. 


Tidak jauh berbeda dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,8%. Secara keseluruhan, BI masih memperkirakan pertumbuhan kredit bisa tumbuh 10% hingga 12% year on year (YoY).

Baca Juga: Bank Danamon Akuisisi Portofolio Pinjaman Ritel SCBI, Begini Kata Pengamat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meyakini permintaan kredit pada April 2023 masih deras meski terdapat libur panjang lebaran. Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin memperkirakan permintaan kredit dari segmen wholesale dan ritel tetap tumbuh sejak April hingga kuartal kedua 2023. 

“Terutama pada sektor-sektor industri yang cukup potensial seperti pengolahan, perdagangan, dan konsumsi rumah tangga. Kami juga perkirakan permintaan kredit akan terus positif sepanjang akhir tahun sejalan dengan kondisi prospek ekonomi yang stabil dan PDB tumbuh 5% di 2023,” ujar Siddik belum lama ini.

Adapun hingga Maret 2023, pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai sebesar 12,36% YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun. Fungsi intermediasi itu mengalami pertumbuhan merata di seluruh segmen. 

Terutama pada kredit wholesale yang berhasil meningkat 9,09% secara YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun. Sedangkan pada segmen kredit ritel meningkat 11,92% YoY dengan realisasi mencapai Rp 327 triliun.

Sedangkan secara sektoral, Siddik merinci kredit itu didorong oleh konsumsi, pemerintahan, industri pengolahan, dan terkait energi. Siddik menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. 

Bank Mandiri optimis sampai dengan akhir tahun 2023 pertumbuhan kredit secara keseluruhan dapat tumbuh di kisaran 10%-12%. Penyaluran pembiayaan  mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal. 

Sedangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimis permintaan kredit di tahun 2023 masih akan tinggi. Meskipun BNI fokus pada kualitas kredit dengan konsisten mengucurkan pada segmen prioritas pada segmen wholesale beserta ekosistem turunannya hingga konsumer. 

Baca Juga: Kuartal I 2023, Kontribusi Laba dari Anak Usaha Bank Mandiri Meningkat 50,3%

“Kami tetap mengedepankan asas prudential sehingga pertumbuhan kredit perseroan pada kuartal 1-2023 masih sesuai dengan guidance bisnis mencapai 7,2% yoy. BNI optimis menjaga pertumbuhan kredit hingga 10% di tahun ini,” ujar Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati.

Lantaran BNI melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa 5% relatif lebih resilien dari negara lain. Seiring dengan itu, ekspansi bisnis akan terus berjalan sehingga permintaan kredit terus naik di tahun ini. 

Pada kuartal I 2023, kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2% secara tahunan tahunan atau mencapai Rp 634,3 triliun.

Editor: Tendi Mahadi