Bankir: Digital banking dan sinergi jadi PR DK OJK



JAKARTA. Beberapa bankir mempunyai beberapa saran dan masukan terkait dengan ketua dan anggota DK OJK ( Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan) yang baru terpilih.

Ogi Prastomiyono, Direktur Bank Mandiri mengatakan, digital banking dan sinergi kebijakan antar komisioner menjadi pekerjaan rumah DK OJK yang baru terpilih.

“Menurut saya era digital digital banking belum mendapatkan perhatian khusus dari komisioner OJK sebelumnya,” ujar Ogi, Kamis malam (8/6).


Tren perbankan ke depan adalah digital banking. Diharapkan nantinya digital banking bisa membantu layanan tanpa kantor yang akhirnya bisa meningkatkan inklusi keuangan.

Hal ini karena saat ini pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan masih cukup rendah. Peningkatan inklusi dan literasi keuangan juga merupakan tujuan pemerintah pada 2019 nanti dengan target 75% masyarakat sudah melek produk keuangan.

Selain itu, Ogi mengatakan, diharapkan nantinya dewan komisioner terpilih bisa lebih bersinergi baik dari sisi pembuatan aturan dan pengawasan. Sebab saat ini antar industri keuangan baik perbankan non bank dan pasar modal mempunyai keterkaitan cukup kuat.

Contohnya, beberapa produk yang dikeluarkan perbankan dan non bank saat ini mempunyai fitur yang cukup mirip. Hal ini membutuhkan sinergi dari sisi manajemen risiko lintas industri.

Senada, Bianto Surodjo, Direktur Ritel Bank Permata mengharapkan seluruh pemangku kepentingan di industri keuangan dan pasar modal bisa bekerja sama membawa industri makin berkembang.

Sebagai informasi, saat ini enam anggota DK OJK baru pilihan DPR akan melakukan rapat informal untuk menentukan susunan pengurus dan pimpinan masing-masing industri.

Hasil rapat informal ini akan disampaikan kembali ke DPR yang kemudian akan diserahkan Presiden. Harapannya pada 7 sampai 8 Juli 2017 nanti anggota DK anyar akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini