KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut dua sektor yaitu konstruksi dan perdagangan yang masih mempunyai potensi NPL yang cukup tinggi. Hal ini karena berdasarkan data, per Oktober 2017 rasio kredit bermasalah dua sektor ini masih cukup tinggi. NPL perdagangan 4,38% sedangkan konstruksi 3,54%. Beberapa bankir memproyeksi pada 2018 ini NPL kedua sektor ini akan mengalami penurunan. "Kami terus mengupayakan penurunan NPL di kedua sektor tersebut," kata Darwin Wibowo, Direktur Bank Permata, kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1). Sebagai gambaran, sampai kuartal 3 2017 lalu, NPL Bank Permata di konstruksi 10,58% sedangkan NPL perdagangan 7,44%. Kredit perdagangan menyumbang 22% dari total kredit Permata sedangkan kredit konstruksi menyumbang 3%. Untuk menurunkan NPL bank akan memonitor kinerja debitur dan mendeteksi NPL. Apabila diperlukan bisa diupayakan restrukturisasi nasabah yang membutuhkan. Nixon Napitupulu, Direktur BTN bilang bank tidak mempunyai paparan besar di konstruksi dan perdagangan. "Namun akhir Desember 2017 lalu kami mencatat NPL di semua sektor membaik," kata Nixon kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1). Tercatat NPL BTN sampai kuartal 3 2017 di konstruksi 4,26% dan di perdagangan 20,94%. Konstruksi menyumbang 4% dari total kredit BTN, sedangkan perdagangan menyumbang kurang dari 1%. Untuk menekan NPL bank akan melakuan penjualan dan lelang. Selain itu bank juga akan melakukan penjadwalan ulang kredit. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bankir kudu waspada NPL konstruksi & perdagangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut dua sektor yaitu konstruksi dan perdagangan yang masih mempunyai potensi NPL yang cukup tinggi. Hal ini karena berdasarkan data, per Oktober 2017 rasio kredit bermasalah dua sektor ini masih cukup tinggi. NPL perdagangan 4,38% sedangkan konstruksi 3,54%. Beberapa bankir memproyeksi pada 2018 ini NPL kedua sektor ini akan mengalami penurunan. "Kami terus mengupayakan penurunan NPL di kedua sektor tersebut," kata Darwin Wibowo, Direktur Bank Permata, kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1). Sebagai gambaran, sampai kuartal 3 2017 lalu, NPL Bank Permata di konstruksi 10,58% sedangkan NPL perdagangan 7,44%. Kredit perdagangan menyumbang 22% dari total kredit Permata sedangkan kredit konstruksi menyumbang 3%. Untuk menurunkan NPL bank akan memonitor kinerja debitur dan mendeteksi NPL. Apabila diperlukan bisa diupayakan restrukturisasi nasabah yang membutuhkan. Nixon Napitupulu, Direktur BTN bilang bank tidak mempunyai paparan besar di konstruksi dan perdagangan. "Namun akhir Desember 2017 lalu kami mencatat NPL di semua sektor membaik," kata Nixon kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1). Tercatat NPL BTN sampai kuartal 3 2017 di konstruksi 4,26% dan di perdagangan 20,94%. Konstruksi menyumbang 4% dari total kredit BTN, sedangkan perdagangan menyumbang kurang dari 1%. Untuk menekan NPL bank akan melakuan penjualan dan lelang. Selain itu bank juga akan melakukan penjadwalan ulang kredit. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News