JAKARTA. Bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) menyambut baik rencana pemerintah untuk menggunting suku bunga. Syaratnya, penyesuaian tingkat suku bunga KURĀ harus menghitung margin supaya perbankan bisa tumbuh. Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Budi Satria mengatakan, bunga KUR yang dipatok harus mempertimbangkan biaya dana alias cost of fund yang harus ditanggung oleh bank dan keuntungan wajar untuk menutup biaya operasional bank. "Asalkan, penurunan suku bunga KUR tersebut tetap di tingkat yang mampu memberikan keuntungan bagi bank supaya tumbuh dengan baik," jelas Budi, Rabu (17/6). Suprajarto, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), juga mendukung penurunan bunga KPR. Hanya saja, jika bunga KUR turun drastis dari 21% menjadi 12% tidak tepat. Ia mengusulkan, suku bunga KUR yang baru sebesar 18%.
Bankir dukung penurunan bunga KUR, asal...
JAKARTA. Bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) menyambut baik rencana pemerintah untuk menggunting suku bunga. Syaratnya, penyesuaian tingkat suku bunga KURĀ harus menghitung margin supaya perbankan bisa tumbuh. Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Budi Satria mengatakan, bunga KUR yang dipatok harus mempertimbangkan biaya dana alias cost of fund yang harus ditanggung oleh bank dan keuntungan wajar untuk menutup biaya operasional bank. "Asalkan, penurunan suku bunga KUR tersebut tetap di tingkat yang mampu memberikan keuntungan bagi bank supaya tumbuh dengan baik," jelas Budi, Rabu (17/6). Suprajarto, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), juga mendukung penurunan bunga KPR. Hanya saja, jika bunga KUR turun drastis dari 21% menjadi 12% tidak tepat. Ia mengusulkan, suku bunga KUR yang baru sebesar 18%.