KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana untuk meningkatkan rasio GWM Averaging menjadi di atas 1,5%. Hal ini agar nantinya bank bisa lebih fleksibel dalam mengelola likuiditas. Sebagai gambaran, saat ini GWM averaging sudah berlaku di bank konvensional dengan penghitungan sebesar 1,5% dari total rasio GWM Primer sebesar 6,5%. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI bilang tahun depan tidak menutup kemungkinan rasio GWM averaging bisa naik dari posisi saat ini 1,5%. "Bank besar dengan treasuri yang sudah canggih bisa memanfaatkan penyempurnaan GWM ini," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (28/12). Dengan adanya relaksasi ini, bank bisa semakin mudah untuk mengatur likuiditas. Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN bilang relaksasi GWM averaging ini akan menguntungkan bank besar. "Terutama saat kondisi likuiditas di pasar sedang ketat," kata Iman kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12). Saat likuiditas sedang ketat, maka bank bisa menaikkan rasio GWM averaing sesuai dengan ketentuan. Secara umum efek dari relaksasi GWM ini tak terlalu berefek ke BTN.
Bankir happy soal rencana BI longgarkan GWM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana untuk meningkatkan rasio GWM Averaging menjadi di atas 1,5%. Hal ini agar nantinya bank bisa lebih fleksibel dalam mengelola likuiditas. Sebagai gambaran, saat ini GWM averaging sudah berlaku di bank konvensional dengan penghitungan sebesar 1,5% dari total rasio GWM Primer sebesar 6,5%. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI bilang tahun depan tidak menutup kemungkinan rasio GWM averaging bisa naik dari posisi saat ini 1,5%. "Bank besar dengan treasuri yang sudah canggih bisa memanfaatkan penyempurnaan GWM ini," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (28/12). Dengan adanya relaksasi ini, bank bisa semakin mudah untuk mengatur likuiditas. Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN bilang relaksasi GWM averaging ini akan menguntungkan bank besar. "Terutama saat kondisi likuiditas di pasar sedang ketat," kata Iman kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12). Saat likuiditas sedang ketat, maka bank bisa menaikkan rasio GWM averaing sesuai dengan ketentuan. Secara umum efek dari relaksasi GWM ini tak terlalu berefek ke BTN.