Bankir Harap Menteri Ekonomi Harus Punya Wawasan Ekonomi Global



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Masyarakat dan industri, khususnya industri keuangan, saat ini masih menunggu pengumuman menteri-menteri yang akan masuk dalam kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Terutama untuk Menteri yang akan menduduki mengurusi bidang ekonomi seperti Menteri Keuangan, Menteri Perekonomian, Menteri Perdagangan, hingga Menteri ESDM.

Maklum saja, ini menjadi jabatan yang krusial dalam mengurusi soal pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan 8% sebagaimana yang dijanjikan oleh Prabawo pada masa jabatannya lima tahun kedepan.

Namun, nampaknya sejumlah tokoh yang dipanggil Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, lebih banyak dari kalangan non profesional, alias  dari ketua partai hingga tokoh dari Organisasi Masyarakat (Ormas).


Melihat hal tersebut, sejumlah bankir menilai perlu adanya orang professional di bidang ekonomi yang ditempatkan di menteri-menteri yang akan mengurusi perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Sri Mulyani Diminta Jadi Menteri Keuangan di Pemerintahan Prabowo

Direktur Kepatuhan Bank Oke Indonesia, Efdinal Alamsyah mengatakan, idealnya menteri yang akan mengurusi perekonomian Indonesia haruslah memiliki latar belakang yang kuat di bidang ekonomi. Lebih rinci Efdinal bilang Menteri yang membidangi urusan ekonomi juga harus punya wawasan ekonomi global dan memiliki rekam jejak yang bersih. 

Bukan hanya itu, menurutnya menteri tersebut juga harus mampu berkomunikasi dengan baik, di tingkat nasional maupun internasional. Kemampuan bernegosiasi, dan menjalin kerja sama dengan negara lain serta organisasi internasional. 

Kemampuan lainnya adalah bagaimana agar menarik investasi asing, memperluas pasar ekspor, dan menjaga hubungan baik dengan lembaga keuangan internasional seperti IMF atau Bank Dunia. Serta mampu menghadapi krisis ekonomi dan mengambil keputusan cepat dan tepat dalam menghadapi krisis global atau domestik. 

"Singkatnya menteri-bidang di bidang ekonomi diharapkan mampu membawa kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, stabilitas finansial, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan," ungkap Efdinal kepada Kontan, Senin (14/10).

Baca Juga: Menanti Menteri Bidang Ekonomi Prabowi Subianto, Ini Kata Bankir

Di sisi lain, menurut Efdinal, jika Presiden terpilih menempatkan orang non-profesional dalam posisi menteri di bidang ekonomi, hal ini kemungkinan akan dapat menimbulkan risiko, terutama terkait dengan pengambilan keputusan yang kurang tepat dan penurunan kredibilitas di mata pelaku ekonomi. 

"Tapi jika menteri tersebut memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, mampu mendengarkan masukan dari para ahli, dan memahami dinamika politik serta sosial-ekonomi, masih ada potensi mereka masih bisa menjalankan tugas dengan baik," ungkap Efdinal.

Lebih lanjut Efdinal juga menegaskan, kunci keberhasilan dari pemerintahan kedepannya adalah, apakah menteri-menteri tersebut mampu berkolaborasi dengan profesional di kementeriannya dan mempertahankan keseimbangan antara kepentingan politik dan ekonomi.

Selanjutnya: Adobe Luncurkan Perangkat Video AI, Resmi Menantang OpenAI dan Meta

Menarik Dibaca: Clarte Jewellery Gelar Pameran Perhiasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih