Bankir harapkan BI rate tetap 7,5%



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate pasca selesai digelarnya Rapat Dewan Gubernur BI pada hari ini, Kamis (10/7). RDG akan mencermati berbagai perkembangan terkini perekonomian dalam negeri dan global, untuk menentukan arah kebijakan moneter Indonesia. Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja berharap, bank sentral masih akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 7,5%. Hal ini menurut Parwati, dikarenakan kondisi makro ekonomi Indonesia masih perlu dicermati dan mendapat perhatian. Selain itu, tingkat suku bunga di level 7,5% juga masih diperlukan sebagai antisipasi ke depan, pasca pemilihan Presiden dan juga kondisi ekonomi global seperti tapering off di Amerika Serikat. "Kondisi potensi kenaikan bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve yang harus diantisipasi. Sehingga belum waktunya untuk turun," kata Parwati, Kamis (10/7). Hal senada diungkapkan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Ia juga memperkirakan otoritas moneter Indonesia masih akan mempertahankan tingkat BI rate. Itu dikarenakan, masih perlu mengamati situasi pasca dilakukannya Pemilihan Umum Presiden. "Karena masih euphoria quick count Pemilu Presiden, sehingga perlu mengamati situasi yang lebih stabil untuk mengambil suatu kebijakan," kata Jahja. Berikut perjalanan BI Rate 12 Juni 2014, BI rate di level 7,50% 12 November 2013, BI rate di level 7,50% 11 September 2013, BI rate di level 7,25%  29 Agustus 2013, BI rate di level 7% 13 Juni 2013, BI rate di level 6,5% 10 Januari 2013, BI rate di level 5,75%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan