JAKARTA. Beberapa bank penerbit uang elektronik ke depan bisa bernafas lega. Hal ini karena Bank Indonesia (BI) akan menerapkan biaya admisnitrasi dalam transaksi uang elektronik ini. Penerapan biaya administrasi uang elektronik ini diharapkan bisa membantu menutup biaya infrastruktur penerbit uang elektronik. Rico Usthavia Frans, Direktur Digital Banking dan Teknologi Bank Mandiri mengatakan, seharusnya memang sebagai penyedia sarana pembayaran, bank penerbit dan acquirer bisa mendapatkan revenue,” ujar Rico kepada KONTAN, Selasa (30/5). Selama ini memang dalam menjalankan bisnis uang elektronik, beberapa bank belum sampai mendapatkan keuntungan. Hal ini sesuai dengan aturan BI yang tidak membolehkan menarik biaya administrasi dari transaksi uang elektronik.
Bankir incar fee based dari uang elektronik
JAKARTA. Beberapa bank penerbit uang elektronik ke depan bisa bernafas lega. Hal ini karena Bank Indonesia (BI) akan menerapkan biaya admisnitrasi dalam transaksi uang elektronik ini. Penerapan biaya administrasi uang elektronik ini diharapkan bisa membantu menutup biaya infrastruktur penerbit uang elektronik. Rico Usthavia Frans, Direktur Digital Banking dan Teknologi Bank Mandiri mengatakan, seharusnya memang sebagai penyedia sarana pembayaran, bank penerbit dan acquirer bisa mendapatkan revenue,” ujar Rico kepada KONTAN, Selasa (30/5). Selama ini memang dalam menjalankan bisnis uang elektronik, beberapa bank belum sampai mendapatkan keuntungan. Hal ini sesuai dengan aturan BI yang tidak membolehkan menarik biaya administrasi dari transaksi uang elektronik.