Bankir Inggris ngotot menolak aturan bonus



masih ingat krisis keuangan global yang bermula dari industri finansial Amerika Serikat (AS) dan Eropa? Jika melihat besaran bonus para bankir, mungkin sebagian orang lupa bahwa pemulihan ekonomi global masih tertatih-tatih. Kendati belum pulih benar, bankir di daratan Eropa telah menikmati pemasukan berlimpah. Tengok saja catatan Otoritas Perbankan Eropa atawa European Banking Authority (EBA).

Di sepanjang tahun 2012, tercatat ada ribuan bankir Eropa yang mengantongi pemasukan lebih dari € 1 juta atau sekitar Rp 15,2 miliar per tahun. Bankir Inggris merupakan markas bagi bankir kaya raya. Di tahun 2012, tercatat ada 2.188 bankir Inggris yang meraih pendapatan lebih dari € 1 juta. Disusul oleh Prancis dan Jerman masing-masing sebanyak 117 dan 100 bankir. 

Di posisi paling buncit adalah Spanyol yang memiliki 37 bankir kaya raya. Hitungan EBA, rata-rata pemasukan bankir top Inggris mencapai € 1,95 juta di tahun 2012, tertinggi di Eropa. Survei EBA mengungkap, rasio bonus dibandingkan dengan gaji tetap bankir Inggris mencapai 370%.


Pekan ini, bankir Inggris bersiap mengerahkan seluruh tenaga melawan EBA. Sesuai jadwal, Senin (8/9), Pengadilan Eropa atau European Court of Justice (ECJ) bakal menggelar dengar pendapat dengan para bankir Inggris. Pokok agenda itu adalah keberatan bankir Inggris terhadap aturan pembatasan bonus bankir. Ini terkait rencana EBA yang bakal membatasi bonus bankir di kawasan Eropa per 1 Januari 2015 nanti.

Poin penting aturan baru EBA adalah bonus yang boleh diterima bankir maksimal 100% dari gaji pokok. Poin lain, bankir boleh mengantongi bonus tahunan maksimal 200% dari gaji bulanan asalkan mendapat persetujuan dari pemegang saham terlebih dahulu.

Aturan ini berlaku bagi seluruh bank yang berbasis di Eropa, juga bagi bankir asal AS yang bertugas di kantor cabang Eropa. Sontak bankir kaya raya Inggris kebakaran jenggot. Dus, perwakilan bankir dari Barclays Plc, HSBC Holdings Plc, Lloyds Banking Group Plc, dan Royal Bank of Scotland (RBS) Group Plc bakal menentang otoritas Eropa di depan meja hijau, pekan ini. Alasan bankir; pembatasan bonus akan menurunkan kinerja bankir.

"Tidak ada yang bisa memung-kiri bahwa bonus tinggi, khususnya bankir Inggris, memicu krisis keuangan yang merusak ekonomi dunia," ujar Sven Giegold, Perwakilan EBA, dari Jerman seperti dikutip  Bloomberg. 

Yang menarik, perlawanan bankir Inggris mendapat dukungan dari David Cameron, Perdana Menteri Inggris, dan George Osborne, Menteri Keuangan Inggris. "Aturan ini menimbulkan konsekuensi merusak. Kami menggunakan pengadilan untuk menegakkan diskriminasi di Eropa," ujar Osborne. 

Sejatinya, aturan pembatasan bonus ini sudah berdampak terhadap kenaikan gaji bankir. Sejumlah bank telah mengerek gaji bulanan bankir dalam beberapa bulan terakhir. Belum lama ini, bank kakap asal AS ini telah menyurati 600 bankir yang bertugas di daratan Eropa. Isi surat itu, Citigroup menaikkan gaji pokok sebanyak dua kali lipat sebagai antisipasi aturan pembatasan bonus.                    

Editor: Dessy Rosalina