JAKARTA. Rencana redenominasi rupiah yang sudah bergulir sejak dua tahun lalu, hingga kini masih bergaung sebagai wacana. Wacana penyederhanaan penulisan mata uang rupiah itu, masih menunggu dasar hukum sebelum direalisasikan di masyarakat. Bank Indonesia (BI) sebagai inisiator bersama pemerintah sejauh ini menunggu penetapan Undang-Undang Perubahan Harga Rupiah yang kini statusnya masih rancangan. Pemerintah sudah mengajukan draf RUU tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk masuk dalam Program Legislasi Nasional 2013. Berbagai tanggapan atas rencana pemerintah ini sudah ramai sejak pertama kali wacana redenominasi dilontarkan ke publik, tahun 2010 lalu. Kebanyakan kalangan masyarakat umumnya masih bingung. Adapun sebagian kalangan perbankan mencemaskan praktiknya kelak di lapangan saat redenominasi mulai diberlakukan. Branko Windoe, Kepala Tresuri Bank Central Asia (BCA), menilai, persiapan pelaksanaan redenominasi seyogyanya direncanakan serapi mungkin. Ini untuk menghindari hal-hal atau efek yang tidak diinginkan selama proses redenominasi itu dilakukan. Misalnya saja terkait dualisme antara uang lama dan uang baru. Branko menilai, lebih baik pemerintah dan BI langsung tegas saja mengganti seluruh mata uang lama dengan baru.
Bankir : Jangan ada dualisme uang
JAKARTA. Rencana redenominasi rupiah yang sudah bergulir sejak dua tahun lalu, hingga kini masih bergaung sebagai wacana. Wacana penyederhanaan penulisan mata uang rupiah itu, masih menunggu dasar hukum sebelum direalisasikan di masyarakat. Bank Indonesia (BI) sebagai inisiator bersama pemerintah sejauh ini menunggu penetapan Undang-Undang Perubahan Harga Rupiah yang kini statusnya masih rancangan. Pemerintah sudah mengajukan draf RUU tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk masuk dalam Program Legislasi Nasional 2013. Berbagai tanggapan atas rencana pemerintah ini sudah ramai sejak pertama kali wacana redenominasi dilontarkan ke publik, tahun 2010 lalu. Kebanyakan kalangan masyarakat umumnya masih bingung. Adapun sebagian kalangan perbankan mencemaskan praktiknya kelak di lapangan saat redenominasi mulai diberlakukan. Branko Windoe, Kepala Tresuri Bank Central Asia (BCA), menilai, persiapan pelaksanaan redenominasi seyogyanya direncanakan serapi mungkin. Ini untuk menghindari hal-hal atau efek yang tidak diinginkan selama proses redenominasi itu dilakukan. Misalnya saja terkait dualisme antara uang lama dan uang baru. Branko menilai, lebih baik pemerintah dan BI langsung tegas saja mengganti seluruh mata uang lama dengan baru.