KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat sampai saat ini bunga kredit sudah turun sebanyak 26 basis poin (bps) secara tahun berjalan atau
year to date (ytd). Bank sentral memperkirakan penurunan bunga kredit akan terus terjadi hingga kuartal I 2018 mendatang dengan posisi akhir 11%. Adapun, saat ini rata-rata suku bunga kredit sudah berada di level 11,68% mengikuti penurunan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate. Melihat tren tersebut, sejumlah bankir menilai ruang penurunan kredit masih tetap terbuka sampai dengan akhir tahun 2017.
PT Bank OCBC NISP Tbk misalnya yang menyebut secara ytd suku bunga kredit perseroan sudah turun 47 basis poin. Adapun, secara tahunan atau year on year (yoy) bunga kredit OCBC NISP sudah menurun sebesar 100 bps. "Penurunan terbesar terjadi di segmen ritel karena untuk segmen korporasi sebenarnya sudah turun lebih awal yaitu sejak di periode awal semester II 2016," ujar Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja kepada Kontan.co.id, Senin (2/10). Lebih lanjut, Parwati menambahkan untuk ke depan pihaknya akan terus secara bertahap menurunkan suku bunga kredit di kedua segmen tersebut. "Hal ini sejalan dengan pergerakan suku bunga kredit di pasar dan bank-bank kompetitor sesuai dengan cost of fund (biaya dana)," tambahnya. Sayang, Parwati belum dapat merinci seberapa besar bunga kredit OCBC NISP akan mampu ditekan. Catatan saja, mengacu pada suku bunga dasar kredit (SBDK) yang drilis OCBC NISP per 4 September tercatat suku bunga korporasi berada di level 10,25%. Sementara untuk segmen ritel, berada di level 11,25%. Adapun untuk kredit konsumer, suku bunga rata-rata kredit pemilkan rumah (KPR) OCBC sebesar 12,5% dan non KPR 12,75%. Senada dengan Parwati, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Harono Tjahjarijadi mengungkap pihaknya telah menurunkan bunga kredit di seluruh segmen sekitar 50 bps secara ytd. Haryono menilai, sampai akhir tahun masih ada ruang untuk penurunan bunga kredit hanya saja tidak terlalu besar. "Menurut saya masih bisa (turun) walaupun hanya kecil saja, kurang lebih 10 - 15 bps," ujarnya. Catatan saja, SBDK Bank Mayapada per bulan Juni 2017 tercatat masih di level 11%. Hingga Juni 2017, rata-rata suku bunga kredit korporasi tercatat sebesar 11,5%, kredit ritel 11,8%, kredit mikro 13,8% dan kredit konsumtif 11,5% sementara non KPR 11,4%. Sementara itu, kendati belum dapat merinci besaran penurunan bunga kredit. PT Bank Tabungan Negara Tbk (persero) Tbk atau Bank BTN mengatakan sudah menurunkan bunga special rate (simpanan) maksimal sebesar 40 bps.
Belum lagi, per 1 Oktorber 2017 Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko mengungkap akan kembali memangkas bunga special rate di kisaran 35 bps. "Ini kami harapkan dalam 2-3 bulan terasa dampaknya di penurunan cost of fund, sehingga BTN bisa turunkan bunga kredit yang setara," ujarnya. Sebagai gambaran saja, per 30 September 2017 SBDK BTN berdasarkan segmen bisnisnya tercatat sebesar 11% untuk kredit korporasi dan 11,5% untuk ritel. Sementara untuk kredit KPR sebesar 10,25% dan non KPR 11,5%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia